Nono dan piala juara matematikanya/Net
Nono dan piala juara matematikanya/Net
KOMENTAR

KISAH viral datang dari Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau yang biasa dipanggil Nono. Anak bangsa berusia 8 tahun ini berasal dari provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menjadi juara 1 Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition.

Nono adalah siswa SD dari wilayah yang tergolong tertinggal, terluar, dan terdepan (3T). Sistem pendidikan di wilayah tersebut rata-rata masih minim, infrastruktur sekadarnya, minimnya jumlah tenaga pendidik yang memadai dan juga kualitas guru yang masih rata-rata lulusan sekolah menengah ke atas atau sederajat, sehingga untuk tenaga terdidik khususnya sarjana pendidikan, masih sangat minim.

Meski begitu semangat Nono untuk berkompetisi di tingkat dunia tidak kendur. Nono merupakan salah satu siswa dari SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang.

Archangels Hendrik Meo Tnunay mendapatkan juara 1 lomba Matematika internasional, berjuang dalam kompetisi tingkat dunia Abacus Brain Gym 2022 yang diikuti sekitar 7.000 siswa dari seluruh dunia, dan berhasil berada di posisi pertama. Sedangkan posisi kedua diduduki peserta dari Qatar, dan ketiga dari USA.

Atas prestasinya ini, Nono menjadi putra NTT pertama yang membawa Indonesia meraih peringkat tertinggi dalam sejarah berdirinya kompetisi tingkat dunia sejak Abacus Brain Gym digelar 2003.

Nono berhasil menyelesaikan 15.201 file soal. Dalam satu file ada 10 soal, sehingga total soal yang berhasil dikerjakannya dalam jangka waktu satu tahun adalah sebanyak 152.010.

Selalu bangun pagi

Mengutip victorynews.id, sejak kecil Nono selalu bangun pagi, tepat pukul 05.00 WITA. Sebelum pergi ke sekolah, Nono mengawalinya dengan berdoa. Tepat pukul 06.00 WITA, ia pergi ke sekolah di SD Inpres Buraen 2, Kabupaten Kupang, untuk menempuh pendidikan reguler.

Seperti anak-anak biasa, sepulang sekolah Nono bermain dengan rekan-rekan sebaya di kampungnya. Kira-kira, satu jam ia bermain dengan teman-teman. Usai bermain, Nono tidur siang dan dilanjut dengan menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan rumah jika ada.

Selesai itu, Nono langsung mengerjakan tugas-tugas yang diberikan pembimbing atau pembina dari Internasional Abacus Brain Gym. Aktivitas itu dilakukannya secara online dari rumah, hingga pukul 19.00 WITA.

Begitu tiap hari Nono mengerjakan tugas-tugasnya, sampai ia terpilih menjadi juara 1 di lomba Matematika tingkat internasional tersebut.




Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Siap Mengkaji Ulang UN, Zonasi, Kurikulum Merdeka, dan Pertimbangkan Wajib Belajar 13 Tahun

Sebelumnya

Serah Terima Jabatan Menteri PPPA: Komitmen Melanjutkan Perjuangan Mewujudkan Indonesia “Rumah” Ramah Perempuan dan Anak

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News