BELAKANGAN ini sedang viral makanan “nasi minyak” yang dijual pedagang kaki lima di sebuah kota besar di Indonesia. Menu tersebut menyajikan sepiring nasi yang diberi sambal dan bumbu-bumbu yang dimasak dalam minyak yang banyak.
Kuliner ini berupa nasi dengan ayam atau bebek goreng dengan bumbu, sayur kubis dan diberi sambal yang diguyur dengan minyak jelantah panas. Kuliner ini memang terasa nikmat dan gurih, sehingga banyak digemari oleh masyarakat.
Namun tahukah kita, bahwa kuliner ini dapat mengganggu kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering?
“Makan makanan dengan minyak berlebih dapat berisiko menimbulkan penyakit degeneratif yang berhubungan dengan kolesterol,” ujar dr. Jati Satriyo dari PT Good Doctor Technology Indonesia kepada Farah.id.
“Jadi akan timbul penyakit Dislipidemia, yaitu kondisi yang ditandai dengan kadar kolesterol, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida yang tidak normal. Umumnya kadar LDL dan trigliseridanya tidak normal,” tambahnya.
Dikutip dari HelloSehat, LDL dianggap sebagai kolesterol jahat karena dapat membentuk gumpalan lemak atau plak di dinding arteri pembuluh darah. Dalam jangka pendek penderitanya akan merasakan kebas, kesemutan dan pusing serta tidak enak badan karena peredaran darah tidak lancar.
Bila hal tersebut terus berlanjut akan menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius. Plak yang menumpuk di pembuluh darah dapat menyebabkan serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.
Selain dapat menyebabkan masalah yang berkaitan dengan pembuluh darah, makanan tersebut bersifat karsinogenik yang dapat memicu kanker. Penyebabnya adalah minyak yang digunakan sudah berada dalam kondisi jenuh dan berubah warna menjadi hitam akibat pemanasan berulang kali.
Jadi, meskipun “nasi minyak” tersebut terasa gurih dan nikmat, namun sangat berisiko jika dikonsumsi berulang kali. Bila sudah terlanjur mengkonsumsi makan-makanan berminyak dan berlemak tersebut, kita harus segera memulihkannya dengan mengonsumsi makanan sehat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
KOMENTAR ANDA