PERNAHKAH Sahabat Farah mengalami kebingungan akan masa depan dan merasa terjebak dalam situasi yang tidak disukai atau sulit mengambil keputusan saat dihadapkan pada beberapa pilihan?
Jika iya, kemungkinan besar Sahabat Farah sedang mengalami Quarter Life Crisis atau Krisis Seperempat Abad, yaitu fase ketika seseorang belum siap atau tidak memiliki rencana yang matang dalam menentukan tujuan dan target hidup.
Umumnya Quarter Life Crisis terjadi pada pertengahan usia 20 hingga awal 30 tahun. Dan pada fase ini banyak sekali emosi negatif yang muncul seperti kecemasan, frustasi, hingga kehilangan arah.
Lalu bagaimana cara menghadapinya?
Dikutip dari website Fakultas Psikologi Universitas Negeri Semarang (Unnes), ada beberapa cara untuk menghadapi fase quarter life crisis.
1# Mengenali dan memahami diri sendiri
Identifikasi hal-hal yang membuat Sahabat Farah termotivasi. Kenali juga hal-hal yang dapat membuat hilang mood dan kelelahan.
Dengan demikian jika sudah merasa kelelahan saat mengerjakan berbagai aktivitas termasuk yang kurang disukai, perasaan tidak nyaman tersebut dapat diimbangi dengan melakukan aktivitas yang disenangi, seperti mendengarkan musik atau travelling.
2# Jangan membandingkan diri dengan orang lain
Sadari bahwa jalan hidup setiap orang berbeda-beda. Karunia dan ujian yang dialami pun berbeda-beda. Jadi mulailah untuk bersyukur dan berhenti membandingkan kehidupan dengan orang lain. Fokuslah dengan hal-hal yang dimiliki dan maksimalkan diri demi mendapatkan berkah yang terbaik.
3# Membuat standar sendiri
Seringkali kita terjebak pada situasi tuntutan dan ekpektasi yang tinggi di keluarga dan masyarakat. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Namun jika ekspektasi tersebut membuat diri kita terbebani, maka kita harus menghentikannya.
Susunlah standar hidup yang sesuai dengan kapasitas kita, seperti standar kesuksesan dan kebahagiaan. Setiap orang memiliki prioritas yang berbeda-beda dalam menjalani kehidupan. Jadi susunlah hal-hal yang menjadi prioritas pribadi kita dengan realistis dan pikirkan baik serta buruknya dengan matang.
4# Take action
Jalani setiap rencana dan standar yang telah kita susun. Mulailah dari rencana yang terkecil lebih dahulu. Segera lakukan action dan hindari menunda-nunda, agar kita dapat segera melangkah pada impian yang ingin kita capai.
5# Cari penasihat terbaik
Carilah mentor atau partner yang baik agar kita tidak merasa berjuang sendiri. Untuk Sahabat Farah yang masih kuliah, mungkin bisa berkonsultasi dengan dosen atau teman sekampus yang dapat memotivasi dan memberikan arahan serta nasihat yang positif.
Tapi bukan tak mungkin konsultan terbaik adalah keluarga. Orangtua dan kakak tentulah pendukung terbaik untuk kita selalu semangat dalam menentukan arah kehidupan di masa depan.
KOMENTAR ANDA