KOMENTAR

PERHELATAN Miss Universe 2022 diwarnai dengan kehadiran Evlin Abdullah Khalifa, finalis asal Bahrain yang menolak mengenakan bikin pada saat pemilihan kontes ratu kecantikan tersebut.

Evlin tampil anggun mengenakan burkini yaitu pakaian renang yang panjang hingga ke mata kaki dan berlengan panjang. Burkini yang ia kenakan berwarna perak berkilau lengkap dengan tudung kepala.

Tahun lalu, hal tersebut juga dilakukan finalis Miss Universe asal Bahrain, Manar Dayani yang juga mengenakan burkini pada sesi pakaian renang.

Dikutip dari Arab News, keikutsertaan Evlin di ajang Miss Universe terinspirasi Pia Wurtzbach, ratu kecantikan Filipina.

“Saya ingat bagaimana dia terlihat cantik, baik hati, lugu, dan pada saat yang sama sangat kuat. Saat itu saya bertanya-tanya mengapa tidak ada perwakilan Arab di kompetisi itu,” ujar Evlin

Ia menambahkan penyebab tidak ada perempuan Arab yang mengikuti kontes kecantikan tersebut adalah karena ada pemakaian bikini pada sesi pakaian renang.

“Saat itu, salah satu syarat untuk mengikuti Miss Universe adalah memakai bikini yang bisa dibilang tidak diperbolehkan di dalam budaya kita. Itu menurut saya, adalah masalahnya,” jelas Evlin.

Pada sesi yang berbeda di ajang pemilihan yang berlangsung di New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat tersebut, Evlin tampil dengan busana yang berbeda yang bertuliskan “A Women Should Be Represented” dan “A Muslim Women Can Also Become Miss Universe” pada sisi kiri dan kanan jubah yang ia kenakan. Jubah tersebut juga bertuliskan Bahasa Arab yang artinya adalah kesetaraan.

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kampanye antidiskriminasi terhadap agama Islam dan persamaan hak bagi perempuan manapun di dunia.

Untuk presentasi kostum nasional, ia mengenakan ansambel emas, by One, yang menampilkan jubah berstruktur. Ia melengkapi penampilannya dengan headpiece emas yang menjuntai. Emas ini mewakili Perayaan Emas berdirinya Bahrain yang merupakan negara terkecil di Timur Tengah yang kaya raya sebagai sebuah bangsa.

Selain itu kostum nasional tersebut menjadi simbol bahwa karakter masyarakat Bahrain adalah “Kuat, Berkuasa, dan Berharga”.




Perempuan Melek Literasi Keuangan Berperan Besar dalam Membangun Ekonomi Keluarga dan Negara

Sebelumnya

Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women