KOMENTAR

BELAKANGAN ini marak berita mengenai dispensasi nikah yang dilakukan karena adanya pernikahan dini di sejumlah kota.

Padahal hamil di bawah usia dapat memicu berbagai risiko bagi perempuan dari baik dari segi fisik maupun psikologis. Selain itu kehamilan di usia remaja dapat menyebabkan sejumlah komplikasi pada persalinan.

Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa, “Secara medis anak perempuan usia di bawah 16 tahun dianggap belum matang secara seksual karena organ reproduksinya belum mengalami menstruasi sehingga tidak dianjurkan untuk menikah.”

Kehamilan di usia remaja memiliki sejumlah risiko, antara lain:

1# Depresi

Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak dan dewasa. Pada usia ini, kondisi emosi masih belum stabil, sehingga kehamilan pada usia ini dapat meningkatkan risiko stress dan sindrom baby blues, dan berbagai masalah psikologis lainnya. Hal tersebut disebabkan karena tuntutan keadaan yang harus dihadapi karena belum siap merawat dan mengasuh bayi.

2# Kurangnya perawatan prenatal

Kehamilan di bawah usia 20 tahun dapat membuat perempuan tidak mendapatkan perawatan kehamilan prenatal yang tepat, terutama jika tidak ada dukungan dari orangtua dan pasangannya. Selain itu, umumnya remaja masih sangat minim pengetahuan mengenai kehamilan dan kesehatan reproduksi, akibatnya bayi dan perkembangan kehamilannya tidak dapat terpantau dengan baik.

3# Tekanan darah tinggi

Kehamilan di usia dini dapat memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Selain itu dapat pula berdampak terjadinya preeklamsia setelah melahirkan. Hal tersebut selain dapat membahayakan kondisi janin, juga dapat mengancam nyawa sang ibu.

4# Anemia

Hamil di usia remaja dapat meningkatkan risiko anemia. Hal ini dapat menyebabkan kesehatan seorang ibu terganggu, asupan nutrisi ke janinnya juga tidak mencukupi. Akibat yang paling fatal adalah mengalami pendarahan pada saat persalinan ataupun pasca persalinan.

5# Bayi prematur

Ibu yang hamil di bawah usia 20 tahun berisiko melahirkan bayi prematur. Umumnya pada kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah. Hal tersebut berisiko terjadinya gangguan pada saat tumbuh kembang bayi. Pada kasus tertentu dapat menyebabkan kematian pada bayi.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health