KOMENTAR

ANGKA kemiskinan terus menurun dari tahun ke tahun. Benarkah demikian?

“Memang kalau (dihitung) per bulan ada terjadi kenaikan, tetapi dalam arti year on year terjadi penurunan,” ujar Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam keterangan pers (27/1/2023).

Perkataan Wapres Ma’ruf Amin menyikapi data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2022 yang menunjukkan angka kemiskinan secara umum mencapai 9,57 persen alias 26, 36 juta orang. Angka tersebut menunjukkan kenaikan 200.000 dibandingkan data Maret 2022. Sementara itu, pemerintah menargetkan angka kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024.

Menurut Wapres Ma’ruf Amin, pengendalian kemiskinan terkendala pandemi COVID-19. Tak heran bila angka kemiskinan terlihat naik dalam hitungan bulan. Namun jika diteliti secara tahunan, maka akan terlihat penurunan angka kemiskinan.

Wapres mengklaim bahwa pemerintah sudah mampu menurunkan angka kemiskinan lebih kecil dari sebelum pandemi. Dan pemerintah akan terus berupaya menurunkan angka saat ini yaitu 9 koma.

Targetnya adalah bahwa di tahun 2024, angka kemiskinan secara umum ada di angka 8 persen dan kemiskinan ekstrem di angka nol persen. Adapun saat ini, angka kemiskinan ekstrem berada di 4 juta jiwa.

Upaya pemerintah menurunkan angka kemiskinan salah satunya melalui perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Terlebih dengan adanya PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), Wapres Ma’ruf Amin meyakini bahwa angka kemiskinan ekstrem sudah turun. Ia berharap target pada tahun 2024 bisa tercapai.

Laman fiskal.kemenkeu.go.id menyebutkan bahwa angka kemiskinan menurun meskipun ambang batas garis kemiskinan Indonesia meningkat seiring meningkatnya berbagai risiko perekonomian.  

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan bahwa program PC-PEN yang diimplementasikan oleh Pemerintah, yang salah satunya adalah menyasar kesejahteraan penduduk turut berperan dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendukung perbaikan indikator tingkat kemiskinan, di samping program yang dinikmati langsung oleh masyarakat seperti subsidi dan bantuan sosial. Selain itu, penguatan ekonomi yang terus berlanjut juga mendorong perbaikan tingkat kemiskinan.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News