Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, pada acara Peringatan 27 Tahun PT OS Silnajaya Indonesia & Pelepasan Peserta Program Pengembangan Kualitas SDM ke Luar Negeri/Kemnaker
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, pada acara Peringatan 27 Tahun PT OS Silnajaya Indonesia & Pelepasan Peserta Program Pengembangan Kualitas SDM ke Luar Negeri/Kemnaker
KOMENTAR

UNTUK memenuhi tuntutan dunia karir masa kini, semakin banyak program kuliah yang melibatkan program magang. Program tersebut bertujuan mencetak para lulusan yang siap kerja, yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga dilengkapi keahlian-keahlian yang diperlukan di dunia kerja sesungguhnya.

Walaupun terkadang tanpa bayaran, program magang sangat menguntungkan kedua belah pihak, baik mahasiswa maupun perusahaan. Bagi mahasiswa, mereka akan mendapatkan pengalaman kerja dan berkesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari ruang kelas.

Sementara bagi perusahaan, mereka mendapatkan tenaga kerja yang minim bayaran, bahkan bisa tidak dibayar sama sekali. Dan pada akhirnya, tidak sedikit perusahaan yang menjadikan anak-anak magang ini sebagai karyawan.

Magang ke luar negeri, seperti Jepang, adalah salah satu jembatan untuk meningkatkan keterampilan. Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi, setidaknya ada tiga manfaat yang akan dirasakan langsung oleh para pemagangan.

Pertama, insentif atau penghasilan yang layak. Kedua, pertemanan yang dapat menjadi jejaring untuk mengarungi masa depan. Ketiga, pengalaman kerja.

“Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ada banyak kisah-kisah sukses dari kenshushei (magang di Jepang),” kata Anwar Sanusi saat menyampaikan sambutan pada acara Peringatan 27 Tahun PT OS Silnajaya Indonesia dan Pelepasan Peserta Program Pengembangan Kualitas SDM ke Luar Negeri di Jakarta.

Menurut Anwar, besarnya manfaat magang ke luar negeri sebanding dengan tantangan yang tidak mudah. Utamanya, terkait adaptasi dengan budaya setempat.

“Di sana, kita akan dididik untuk dapat memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. Untuk itu, anda harus bisa adaptasi dengan bahasa dan budaya setempat,” kata dia.

Nah, bagaimana Sahabat Farah? Mau mencoba magang di luar negeri, atau kamu sudah ada plain untuk kesana?




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E