NAMA Mariah Idrissi mengguncang jagat fesyen dunia di tahun 2015 setelah wajahnya terpampang sebagai model berhijab pertama untuk kampanye label multinasional H&M bertajuk Close the Loop. Penampilannya dengan mantel merah muda, hijab kotak-kotak, dan kacamata aviator mencuri perhatian.
Pemilik nama lengkap Lalla Maria Derissy ini adalah warga negara Inggris kelahiran London, 16 Agustus 1992. Ia berdarah Pakistan dan Maroko. Mariah adalah satu-satunya anak perempuan dan ia memiliki dua saudara yaitu Moulay Ahmed dan Sidi Yasin.
Kemunculan Mariah di H&M sontak membuatnya menjadi rising star yang banyak diundang ke berbagai ajang diskusi. Dan ternyata, pengaruh Mariah tak hanya memberi ‘warna baru’ pada dunia modeling dan fesyen dunia, tapi juga melebar ke aktivitas sosial.
Dalam sebuah wawancara, Mariah pernah mengatakan tak mengira bahwa ia akan terjun ke dunia yang bukan sekadar fesyen, melainkan lebih besar lagi. Seiring popularitasnya, Mariah memilih untuk mengabdi bagi masyarakat.
Dalam TEDxTeen London tahun 2016, Mariah berbicara tentang “Mengubah Wajah Dunia Mode” dan mampu memberikan gambaran bagaimana modest fashion menjadi bagian tak terpisahkan dan simple fashion menjadi salah satu elemennya. Hijab kemudian dianggap sebagai satu cara untuk berekspresi.
Ia juga aktif mengadvokasi perempuan Suriah, salah satunya ikut dalam misi Human Care Syria. Dan untuk memotivasi generasi muda agar mau menjadi pendonor darah, Mariah bergabung bersama peraih medali Olimpiade Nicola Adams dan sejumlah pesohor kulit hitam dan Asia terkemuka di Inggris berkampanye dalam “Represent”.
Mariah pun memanfaatkan akun media sosialnya untuk mengomunikasikan reaksi masyarakat terkait kampanye H&M, bagaimana para perancang dunia mulai memasukkan modest fashion ke dalam lini utama bisnis mereka, juga tentang pekerjaannya sebagai advokat kemanusiaan. 
KOMENTAR ANDA