KOMENTAR

ADA banyak mitos seputar nutrisi yang mewarnai kehidupan kita.

Ada yang mengatakan susu kedelai meningkatkan risiko kanker payudara. Ada pula yang menyebut makanan bebas lemak lebih sehat daripada makanan tinggi lemak. Atau, vegan dan vegetarian kekurangan protein.

Berikut ini 3 (tiga) mitos yang salah tentang nutrisi yang ingin dihapus oleh para ahli kesehatan, dikutip dari CNA.

Mitos 1: Kalori adalah faktor paling penting untuk menambah berat badan jangka panjang

'Calories in, calories out', itulah yang selama ini ada di pikiran kita. Meskipun memang benar, mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar akan membuat berat badan bertambah dan membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi akan menurunkan berat badan—setidaknya untuk jangka pendek.

Namun tidak ada penjelasan bahwa makan lebih banyak dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara kontinu hingga menyebabkan obesitas. Sebaliknya, jenis makananlah yang menjadi kontributornya untuk jangka panjang.

Karena itulah makanan ultra-olahan seperti sereal, kerupuk, energy bar, soda dan manisan, cepat dicerna hingga aliran darah dibanjiri glukosa, fruktosa, dan asam amino yang diubah lever menjadi lemak.

Mitos 2: Penderita diabetes tidak harus makan buah

Mitos ini muncul akibat penggabungan 2 atau 3 jenis jus buah yang dapat meningkatkan kadar gula darah akibat kandungan gula super tinggi dan rendah serat.

Tetapi penelitian telah menemukan bahwa ini bukan masalahnya. Beberapa penelitian menunjukkan, misalnya, mereka yang mengonsumsi satu porsi buah utuh per hari—terutama blueberry, anggur, dan apel—memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2.

Penelitian lain menunjukkan bahwa jika kita sudah menderita diabetes tipe 2, makan buah utuh dapat membantu mengontrol gula darah.

Mitos 3: Susu nabati lebih sehat dibandingkan susu sapi

Ada persepsi bahwa susu nabati, seperti yang terbuat dari oat, almond, beras, dan rami, lebih bergizi daripada susu sapi. Padahal itu tidak benar.

Susu sapi biasanya mengandung sekitar 8 gram protein per cangkir, sedangkan susu almond biasanya memiliki sekitar 1 atau 2 gram per cangkir, dan susu oat biasanya memiliki sekitar 2 atau 3 gram per cangkir.

Sementara nutrisi minuman nabati dapat bervariasi. Banyak juga yang memiliki lebih banyak bahan tambahan—seperti natrium dan gula tambahan—dan lebih tidak sehat dibandingkan susu sapi.




Berjalan Kaki Bantu Mencegah Penyakit Kronis, Benarkah?

Sebelumnya

Wajib Tahu, Ini Waktu yang Tepat untuk Merebus atau Mengukus Sayuran Agar Nutrisi Tak Hilang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health