Ketua PERHOMPEDIN Jakarta, dr Ronald A Hukom, SpPD KHOM, MHSc, FINASIM/Net
Ketua PERHOMPEDIN Jakarta, dr Ronald A Hukom, SpPD KHOM, MHSc, FINASIM/Net
KOMENTAR

PARA ahli seringkali mengatakan, kanker bisa disembuhkan dengan dukungan yang baik dari penderita, keluarga, dan dokter. Mengubah pola hidup dan pola makan, menjadi kunci keberhasilan memperpanjang kesempatan hidup penderita.

Suksesnya pencegahan dan pengendalian penyakit kanker di Indonesia, tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi perlu dukungan seluruh masyarakat. Dan yang terpenting, ada keberanian dari pasien untuk mengungkap atau memeriksakan diri sedini mungkin, agar segera mendapatkan pengobatan kanker yang tepat.

“Sejauh ini, kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia dan banyak ditemui. Sementara, penyebab kematian tertinggi adalah kanker paru, namun lebih sedikit pasiennya. Sayangnya, masih banyak pasien yang datang pada stadium lanjut. Padahal, harapan hidup penderita kanker itu 80 persen jika pasien datang di stadium dini atau awal,” kata Ketua PERHOMPEDIN Jakarta, dr Ronald A Hukom, SpPD KHOM, MHSc, FINASIM, saat berbicara di Hari Kanker Se-Dunia, yang digagas CISC di Perpusnas, Sabtu (4/2).

Selanjutnya, Ronald menjelaskan tahapan deteksi dini untuk beberapa macam kanker:

1. Kanker Serviks

Kanker serviks sebenarnya bisa dideteksi dini jika perempuan usia 25 hingga 49 tahun melakukan skrining setiap 3 tahun sekali. Sedangkan untuk lanjut usia, 50 hingga 64 tahun, bisa melakukan skrining setiap 5 tahun sekali. Kemudian, melakukan sitologi HPV dengan triase dan hasilnya bisa diketahui dalam beberapa minggu.

2. Kanker Usus

Untuk kanker usus, skrining bisa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan usia 60-74 setiap 2 tahun sekali. Untuk usia lebih dari 75, skrining bisa dilakukan dengan rekomendasi dokter. Skrining ini menggunakan tes feses untuk mencari adanya darah yang tersembunyi. Tes dapat dilakukan di rumah dan hasilnya akan dianalisis oleh ahli. Skrining ini dapat membantu mengidentifikasi polip yang banyak berkembang menjadi kanker. Jika dideteksi lebih dini, maka dapat dihilangkan.

3. Kanker Payudara

Skrining kanker payudara bisa dilakukan pada perempuan usia 50 hingga 70, setiap 3 tahun sekali. Untuk usia lebih dari 70, bisa meminta rekomendasi untuk dilakukan skrining. Yang dapat dilakukan adalah tes mamografi, yaitu Tindakan sinar X pada payudara. Prosesnya memakan waktu 30 menit dan hasilnya dapat diketahui dua minggu setelah pemeriksaan.

“Intinya, beranilah berbicara. Dengan berani berbicara, maka deteksi dini akan mudah dilakukan. Karena sudah terbukti, deteksi dini bisa menyelamatkan lebih dari dari 5000 nyawa penderita kanker. Bagaiman acara deteksi dini? Lakukan pemeriksaan atau skrining rutin,” jelas Ronald.

Terakhir ia berpesan, deteksi dini, menghindari atau menghentikan menghisap rokok, menjalankan pola hidup sehat, melakukan pengobatan yang tepat, sangat berhubungan dengan hasil yang baik.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health