Ilustrasi anak penderita gagal ginjal/Net
Ilustrasi anak penderita gagal ginjal/Net
KOMENTAR

KASUS gagal ginjal akut yang sempat menggegerkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun lalu, kembali muncul. Kali ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menemukan dua kasus gagal ginjal akut. Salah satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia.

Gagal ginjal akut sebenarnya sudah terjadi sejak awal 2022 dan mengalami peningkatan pada Agustus. Pundaknya terjadi pada September, dengan 78 kasus. Lalu per 24 Oktober 2022, tercatat ada 251 kasus telah dilaporkan, dengan persentase angka kematian ada di 56 persen, atau sebanyak 143 kasus.

Dan kini, kasus itu kembali ditemukan pada awal Januari 2023, di mana Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta dr Dwi Oktavia, TLH, M Epid menginformasikan dua kasus baru gagal ginjal akut, dan salah satunya meninggal dunia.

Pasien, menurut dr Dwi, sempat dirawat di RSCM dengan keluhan tidak bisa buang air kecil. Tidak lama setelahnya, pasien dilaporkan tidak selamat. Menurut Dwi, saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran epidemiologis terhadap kasus tersebut.

Sama seperti kasus-kasus sebelumnya, kuat dugaan pemicu gagal ginjal akut pada keduanya berkaitan dengan kasus keracunan obat sirup. Dilaporkan, dua pasien itu mengonsumsi obat sirup, tetapi belum diketahui merek obat sirup yang dimaksud.

“Iya, ada anak dengan gangguan ginjal akut kemudian tentu dilakukan investigasi, artinya diperisa kemunkinannya. Apakah dari Riwayat obatnya atau misalnya memang karena penyakitnya sendiri progresivitas dari penyakitnya sendiri. Kami melakukan penelusuran epidemiologis sambal mengumpulkan data pendukung, misalnya sampel obat dan sebagainya,” jelas Dwi, Minggu (5/2).

Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya mengatakan, pihaknya menerima lporan satu kasus gangguan ginjal akut pada anak. Kaitan gangguan ginjal akut pada anak dengan konsumsi obat batuk cair, belum bisa dipastikan. Penyelidikan masih dilakukan.

“Baru satu dan belum bisa disebut kasus baru (gangguan ginjal akut), karena kami masih harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan,” demikian Azhar.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News