TURKI dilanda dua kali gempa pada pagi dan siang hari (6/2/2023). Jutaan orang di Turki, Suriah, hingga Lebanon, Israel, dan Siprus dilaporkan merasa getaran gempa tersebut.
Pada pagi hari, terjadi gempa berkekuatan 7,8 magnitudo dengan episentrum gempa terletak di Gaziantep. Gempa yang terjadi saat banyak orang masih tertidur itu diikuti belasan gempa susulan.
Adapun episentrum gempa kedua yang terjadi pukul 13.24 waktu setempat adalah di Elbistan, lebih kurang 128 kilometer dari lokasi gempa pertama.
Otoritas gawat darurat Turki menjelaskan bahwa gempa kedua yang berkekuatan 7,5 magnitudo itu bukan gempa susulan. Gempa yang berbeda dari yang terjadi di pagi hari.
Sore waktu Indonesia, Presiden Turki Recep Erdogan mengumumkan setidaknya ada 912 orang meninggal dunia di wilayah Turki.
Pemerintah Turki telah mengumumkan keadaan gawat darurat di sejumlah provinsi terdampak. Pemerintah juga meminta warga untuk tidak menggunakan ponsel mereka untuk memberi akses penuh tim-tim penyelamat dalam berkoordinasi.
Sedangkan Lembaga Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mencatat 320 warga Suriah meninggal akibat gempa. Kekuatan gempa di pagi hari yang mengguncang daerah perbatasan memang terasa hingga ke Suriah.
Sejumlah lokasi terkena dampak gempa di Suriah tidak berada di bawah kendali pemerintah. Hal itu mengakibatkan sulitnya akses perawatan medis dan minimnya perlengkapan aksi cepat tanggap gawat darurat.
Organisasi kemanusiaan yang bekerja di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak Suriah meminta pertolongan kepada masyarakat global untuk membantu mereka.
Hingga saat ini, regu penyelamat terus mencari warga yang diperkirakan terperangkap di bawah reruntuhan gedung baik di Turki maupun di Suriah.
Pray for Turkiye.
KOMENTAR ANDA