NAMA Anna Mariana dikenal sebagai Ibu Tenun Indonesia. Dedikasinya pada dunia tenun Nusantara bukan sekadar melestarikannya melainkan juga mempromosikan dan memproduksinya menjadi busana-busana nan indah.
Setelah hampir tiga tahun masyarakat dunia dilanda pandemi COVID-19, Anna mulai bergerak kembali untuk mempromosikan wastra adati Nusantara.
Diakui perempuan yang berprofesi sebagai pengacara ini, kegiatannya yang masih berjalan selama pandemi memang seputar dunia hukum. Sementara untuk dunia tenun dan fashion gallery miliknya harus terhenti untuk sementara waktu.
Menurut Anna, situasi dan kondisi pandemi tidak memungkinkan bisnis fesyennya berjalan. Diketahui bahwa daya beli masyarakat menurun drastis.
“Meskipun ada sarana pemasaran di media sosial secara digital, hal itu tidak bisa membantu secara signifikan. Daya beli tidak ada, pasar tidak bergerak. Terlebih lagi, hampir semua ruang gerak kita dibatasi,” ujar Anna saat diwawancarai Farah.id.
Diketahui bahwa masyarakat fokus pada urusan kesehatan dan dunia usaha pun lumpuh saat lockdown diberlakukan di berbagai penjuru dunia. Kebiasaan masyarakat berubah 180 derajat yang kemudian menjadi new normal.
Namun, pandemi membuat Anna beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat selain fesyen. Pengalaman selama pandemi menunjukkan bagaimana usaha kuliner dapat bertahan, Anna pun mengembangkan usaha kuliner dari rumah.
Ia memilih mengembangkan aneka kuliner nusantara. Diakui Anna, ia memang memiliki hobi memasak bahkan memiliki usaha catering. Siapa sangka, hobi lama yang sempat berhenti akibat segala kesibukannya itu, bisa kembali dihidupkan di masa pandemi.
“Saya memilih mempopulerkan masakan khas Nusantara, ada juga aneka mi sehat Indonesia menggunakan bahan lokal yang organik. Semua masakan dalam Dapoer Ampera adalah racikan saya sendiri. Awalnya melayani pelanggan dari teman ke teman, lalu dari komunitas ke komunitas,” ungkap Anna tentang kesibukannya di masa pandemi.
Mengembangkan kekayaan Nusantara memang menjadi passion seorang Anna Mariana. Dalam fesyen, ia fokus pada kain tenun, termasuk songket untuk memajukan para perajin tenun di berbagai daerah.
Demikian pula dalam urusan kuliner, Anna memilih catering berselera tradisional Nusantara yang mengangkat berbagai makanan khas daerah dengan rempah-rempah Nusantara.
Anna optimis, kebangkitan ekonomi bangsa akan semakin meluas terutama di industri kreatif.
Lalu, rencana apa yang telah disusun Anna untuk membangkitkan kembali kecintaan terhadap kain tenun?
“Di bulan September, seperti biasa akan ada event nasional yaitu Pemilihan Putra Putri Tenun Songket 2023. Juga ada Peringatan Hari Tenun pada 7 September, dengan kegiatan Festival Tari Tenun 2023 menghadirkan peserta dari seluruh penjuru Tanah Air, juga ada Expo 2023. Tema yang diangkat sesuai judul buku saya yaitu Tenun dalam Sejarah Islam, yang berkaitan dengan Kiswah Ka’bah,” pungkas Anna.
KOMENTAR ANDA