Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin/Net
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin/Net
KOMENTAR

WACANA Vaksinasi COVID-19 berbayar kembali digaungkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, skema vaksinasi berbayar ini sudah pasti akan diterapkan jika pemerintah mencabut status pandemi dan mengubahnya menjadi endemi.

Terkait harga, jika beberapa waktu lalu disebutkan bahwa kemungkinan harga untuk satu kali suntik vaksin sebesar 150 ribu rupiah, kali ini Menkes menyebutnya sekitar 100 ribu rupiah, belum termasuk ongkos.

“Harga 100 ribu itu wajar, ya, masih bisa dijangkau oleh masyarakat. Sedangkan masyarakat yang tidak mampu, masih bisa mengakses vaksin menggunakan BPJS atau kepesertaan PBI,” kata Budi saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (8/2).

Jadi, lanjut dia, nantinya vaksin dapat diperoleh setiap enam bulan sekali. Dengan harga yang hanya 100 ribu rupiah, dianggap tidak akan terlalu membebankan masyarakat.

“Enam bulan sekali 100 ribu, saya rasa bisalah, masih bisa dicover masyarakat. Menurut saya, itu angka yang sangat make sense (masuk akal),” ujar dia.

Hal yang sama juga akan dilakukan pada tes PCR, yang rencananya juga akan dicabut pasca pandemi dinyatakan usai. Dalam hal ini, Kemenkes akan menggiring masyarakat untuk melakukan tes COVID-19 secara mandiri.

Sebab, menurut Budi, sejauh ini masyarakat juga telah melakukan tes secara mandiri, di seluruh pusat pelayanan kesehatan, bandara, maupun stasiun. Tes COVID yang selama ini dipromosikan misalnya adalah tes antigen, yang harganya juga masih di bawah 100 ribu rupiah.

Kemudian, pemerintah juga akan mempromosikan obat oral atau obat minum untuk menangkal virus COVID-19. Di Indonesia, obat COVID-19 orang yang sudah mendapat izin penggunaan adalah molnupilavir dan paxlovid.

“Obat-obatan itu akan masuk di kita dan bisa diperoleh di rumah sakit. Sistemnya seperti sakit flu, demam berdarah, dan sebagainya,” jelas Menkes.

Sejauh ini, Kemenkes terus berupaya untuk memastikan bahwa sistem kekebalan tubuh masyarakat Indonesia sudah cukup kuat untuk melawan virus COVID-19 dan turunannya atau varian barunya.

Edukasi soal tes COVID-19 dan vaksinasi secara mandiri juga akan terus dilakukan serta memberikan kemudahan aksesnya.




Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Sebelumnya

Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News