KOMENTAR

ORANG tua harus objektif dalam menilai kepribadian anaknya. Jangan sampai anak dimanjakan sehingga orang tua tak bisa melihat adanya masalah atau gangguan dalam kepribadian anak.

Salah satu yang menjadi masalah adalah ada anak yang—entah mengapa—menjadi suka berbohong dalam kesehariannya.

Mulai dari hal kecil, misalnya ketika orang tua mendapati ada mainan yang belum dibereskan, anak akan mengatakan bahwa bukan dia yang memainkannya. Sementara orang-orang di rumah mengetahui bahwa tidak ada yang memainkan mainan itu selain si anak.

Atau lebih jauh lagi, anak kerap berbohong di sekolah. Namun saat dikonfirmasi, orang tua cenderung defensif dan tidak mempercayai bahwa anak mereka bisa berbohong.

Orang tua harus peka dan mau menerima masukan dari orang lain, apalagi jika memang sudah banyak orang yang mengatakan hal tersebut. Bukan berarti tidak menyayangi anak, tapi orang tua harus bisa ‘menyembuhkan’ kebiasaan berbohong anak sejak dini, sebelum melekat pada dirinya hingga ia mendewasa.

Praktisi Pendidikan Retno Ekapuri, S.Pd., M.Si menyebutkan tiga hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah anak dari kebiasaan berbohong.

1# Orang tua dan orang dewasa yang berada di sekitar anak harus menjadi role model yang baik dalam hal kejujuran. Ingatlah bahwa anak mudah sekali meniru apa yang dikerjakan orang tua dan orang dewasa di sekitarnya.

Ketika orang tua mencontohkan kebiasaan jujur, anak akan melihatnya sebagai sebuah value yang harus dipertahankan dan diperjuangkan.

2# Orang tua hendaknya mengajak anak berdiskusi tentang makna kejujuran vs kebohongan. Mengapa kita harus jujur dan meninggalkan kebohongan, itu harus dijelaskan dengan baik sesuai kemampuan berpikir anak.

Orang tua bisa menggunakan buku cerita atau film yang membahas tentang pentingnya nilai kejujuran dalam kehidupan. Salah satunya adalah film Subur Itu Jujur yang rilis tahun 2021.

3# Orang tua bisa mengapresiasi kejujuran anak dengan memberikan reward dan hukuman saat dia berbohong.

Berikan hadiah berupa barang yang bermanfaat atau traveling ke tujuan wisata yang disukai anak. Begitu pula ketika anak berbohong, beri hukuman tegas yang mendidik. Meskipun tampak sebagai sebuah paksaan pada awalnya, niatkanlah bahwa apa yang ayah bunda lakukan adalah sebuah strategi agar anak terbiasa untuk tidak berbohong.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting