Dok. Kemendikbudristek
Dok. Kemendikbudristek
KOMENTAR

MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menekankan bahwa sarana yang terpenting dalam pengasuhan dan pendidikan anak adalah membersamai anak dengan kehadiran utuh orang tua.

“Jadi enggak ada gunanya kita cinta doang sama anak kita, tapi kita enggak pernah mau mengeluarkan resource yang paling mahal untuk kita. Bukan uang. Resource termahal adalah waktu,” ungkap Nadiem saat menjadi tamu dalam kanal YouTube Gita Wirjawan.

Waktu adalah “sumber kekayaan” teramat dahsyat yang harus bisa diberikan orang tua kepada anaknya.

Nadiem menambahkan, saat orang tua memberikan waktunya kepada anak, salah satunya bisa dengan kegiatan berkualitas yaitu memperkenalkan dan membacakan buku. Kegiatan membaca buku bersama anak, terutama saat golden age, akan menjadi bekal sekaligus bonding yang luar biasa.

Hadir utuh bersama anak juga berarti orang tua dapat menjawab berbagai pertanyaan dari anak yang semakin berkembang rasa keingintahuannya. Termasuk mengomunikasikan perasaannya. Komunikasi dua arah yang sehat ini akan efektif dan menjadi momen yang ditunggu oleh anak.

Pertanyaan maupun curahan hati anak, menurut Menteri Nadiem, harus dianggap sebagai sesuatu yang penting oleh orang tua. Dengan begitu, orang tua akan antusias menjawabnya dan membagikan informasi yang lengkap kepada anak. Dari situlah keterampilan berbahasa anak bisa diasah dan kedekatan emosi antara orang tua dan anak bisa terbangun.

Sebaliknya, jika orang tua hanya fisiknya saja yang berada dekat anak tapi cuek dengan pertanyaan anak, maka orang tua akan menjawab seadanya dan menganggap remeh rasa penasaran anak.

Karena itulah pembelajaran di rumah yang dilakukan oleh orang tua sangat penting. Orang tua harus mampu menempatkan diri sebagai guru yang tidak merasa terganggu dengan segudang pertanyaan yang diajukan oleh anak (layaknya murid di kelas).

“Dia tidak pernah mengira bahwa pertanyaan yang diajukan anak itu adalah bodoh, pertanyaan anak itu merepotkan, atau pertanyaannya mungkin tidak appropriate (tidak sesuai). Semua pertanyaan itu adalah kesempatan anak untuk belajar,” tegas Menteri Nadiem.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting