Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

STROKE dapat berdampak pada kehidupan penderita dan keluarganya, serta menimbulkan kematian dan kecacatan. Pencegahan stroke menjadi sangat penting dilakukan pada kelompok yang berisiko seperti penderita hipertensi, usia lanjut dan diabetes melitus.

Salah satu cara pencegahan stroke adalah dengan pemeriksaan kesehatan otak. Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional (PON) dr Mursyid Bustami, Sp S(K) mengatakan, untuk mengenali gejala awal masyarakat dapat menggunakan metode FAST (Face, Arm, Speech, Time).

Face merupakan gejala yang dapat dilihat dari wajah seseorang yang tampak tidak normal, seperti turun sebelah dan tidak simetris. Arm merupakan gejala stroke yang dilihat dari lengan penderita yang menjadi lemah. Jika lengan itu diangkat, maka tingginya tidak sama dengan lengan satunya. Speech, gejala stroke dilihat dari cara bicara penderita yang menjadi sulit, tidak jelas, atau bahkan tidak bisa bicara. Dan Time, metode terakhir setelah tiga metode sebelumnya terindikasi pada penderita, maka sudah waktunya membawa penderita ke rumah sakit,” paparnya.

Maka dari itu, RS PON mengembangkan layanan unggulan berupa Brain Check Up (BCU), yang merupakan one stop service deteksi dini unggulan bidang otak dan persarafan.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang Kesehatan dr Adin Nulkhasanah, Sp S MARS, mengatakan, penderita stroke didominasi usia 40 tahun ke atas dan rata-rata dirujuk sudah dalam keadaan terlambat. Inilah yang menyebabkan peluang kesembuhannya semakin rendah.

“Di RS PON ini saja sudah 2500 operasi setahun, sebagian besar karena tumor vaskuler. Saat datang ke RS PON, kondisinya sudah berat dengan tumor yang besar, sudah ada dampak kecacatan. Kalau kita tahu lebih awal, kecacatan atau kematian bisa dicegah,” kata Adin.

Skrining kesehatan melalui BCU ini dilakukan dengan rangkaian pemeriksaan, diantaranya pemeriksaan fisik, fisik neurobehaviour, pemeriksaan fisik jantung, pemeriksaan kardiografi, EKG dan treadmill, pemeriksaan neuroofthalmologi, pemeriksaan EEG dan pulmonologi, pemeriksaan lab (kekentalan darah, kolesterol, gula darah), rontgen thorax, serta pemeriksaan CTA (MRI & MRA).

Ia mengungkapkan, layanan BCU diutamakan untuk 40 tahun ke atas. Namun bila ada faktor risiko, masyarakat tetap diperbolehkan untuk melakukan pemeriksaan.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health