“MUKJIZAT” terjadi setelah tim penyelamat menarik anak-anak yang masih hidup dari bawah puing-puing gempa bumi Turki-Suriah saat cuaca dingin menambah berat penderitaan para pengungsi tersebut, Jumat (10/2/2023).
Jumlah korban meninggal dunia pada Jumat malam telah melebihi 22.000 jiwa dan diperkirakan masih akan terus bertambah.
Di kota Kahramanmaras, Turki, salah satu kota yang paling parah dilanda gempa terburuk di kawasan itu dalam hampir satu abad, bau kematian menempel di udara.
Tetapi memasuki hari kelima, ketika tim penyelamat meneliti kembali bangunan yang rata dengan tanah, media Turki melaporkan penyelamatan sejumlah anak kecil.
Selama ini, korban selamat dianggap paling mungkin ditemukan paling lambat 72 jam setelah kejadian bencana.
Pada jam ke-105, tim penyelamat menarik Yusuf Huseyin yang berusia 18 bulan dari puing-puing di tenggara kota Antakya. Dan 20 menit kemudian, mereka menyelamatkan Muhammed Huseyin yang berusia tujuh tahun, disampaikan saluran berita NTV.
Zeynep Ela Parlak yang berusia tiga tahun juga diselamatkan di Antakya pada hari Jumat. Sementara di provinsi Adiyaman, tim penyelamat menyelamatkan Eyup Ak yang berusia 60 tahun dan di Gaziantep, dua orang ditarik keluar hidup-hidup termasuk seorang anak yang usianya tidak diketahui.
"Setengah jam yang lalu, kami berhasil menyelamatkan dua orang yang masih hidup dari puing-puing," cuit dinas pemadam kebakaran Ceko pada Jumat (10/2/2023) dari tim di Adiyaman, tenggara Turki.
Sebelumnya pada hari Kamis, penyelamat menarik bayi berusia 10 hari dan ibunya keluar hidup-hidup setelah 90 jam terperangkap di provinsi Hatay yang paling berat terkena dampak gempa, kata pejabat Turki.
KOMENTAR ANDA