Ilustrasi anak-anak Turki yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan/Net
Ilustrasi anak-anak Turki yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan/Net
KOMENTAR

GEMPA Turki yang terjadi Senin (6/2) lalu, menghadirkan banyak kisah yang mengaduk perasaan. Tidak hanya yang memilukan, namun banyak juga yang mengharukan.

Seperti yang terjadi pada Mariam dan Ilaaf, dua bocah asal Suriah yang berhasil selamat dari gempa dahsyat tersebut, setelah terjebak selama 17 jam di reruntuhan puing gedung.

Dikutip dari Dailymail, kakak beradik itu terjebak di bawah reruntuhan bangunan rumah mereka di Besnaya-Bseineh, dekat Haram, Suriah.

Di dalam video yang beredar, saat ditemukan Mariam (7) berusaha melindungi kepala adiknya laki-lakinya Ilaaf dengan lengan kanannya saat puing-puing bangunan tempat tinggalnya runtuh akibat getaran gempa.

Terlihat dari posisi lengannya, tampak gadis itu berusaha untuk menahan reruntuhan bangunan agar tidak menimpa kepala adiknya, meskipun ia sendiri berada dalam posisi yang sangat sulit, karena punggungnya bersentuhan langsung dengan puing bangunan.

Ketika melihat tim penyelamat, Mariam meminta bantuan agar dikeluarkan dari reruntuhan bangunan tersebut. “Paman, tolong tarik aku keluar dan aku akan melakukan apa pun yang Paman mau. Aku akan menjadi pelayanmu,” ujar Mariam.

Ayah mereka, Mustafa Zuhir Al-Sayed bercerita, dia bersama istri serta tiga anaknya sedang tertidur ketika gempa terjadi. “Puing-puing mulai berjatuhan di atas kepala kami dan kami tinggal dua hari di bawah puing-puing,” kenang dia.

Mereka semua berhasil diselamatkan dari reruntuhan rumah yang hancur.

Dalam unggahan lainnya, tampak Mariam dan adiknya sedang tertidur pulas pasca diselamatkan dari bencana tersebut.

Perwakilan PBB Mohammad Safa yang turut membagikan foto heroik gadis kecil itu dalam twitternya, meminta untuk “berbagi kepositifan” di tengah banyaknya cerita duka terkait korban yang jumlahnya mencapai ribuan orang tersebut.

“Gadis berusia 7 tahun yang memegangi kepala adik laki-lakinya, untuk melindunginya saat mereka berada di bawah reruntuhan selama 17 jam, telah berhasil selamat. Saya melihat tidak ada yang berbagi. Jika dia mati, semua orang akan berbagi! Bagikan kepositifan,” pesan Safa.




Yayasan Jantung Indonesia Konsisten Dorong Gaya Hidup Sehat, Salah Satunya Lewat Olahraga Beladiri MMA

Sebelumnya

Kelezatan Kue Wajik yang Tak Lekang oleh Waktu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Horizon