KESEHATAN mental anak berperan penting terhadap kemampuan bersosialisasi di sekolah maupun di masyarakat. Terjaganya kesehatan mental anak juga akan memengaruhi kualitas hidup serta cara berpikir atau bertindak. Hal itu dikatakan Bunda Literasi Wiwiek Hargono Tri Adhianto, saat berkunjung ke SMP di wilayah Rawalumbu, Kota Bekasi.
Menurut Wiwiek, jika anak tumbuh dengan pengalaman negatif, seperti menjadi korban kekerasan atau bullying, risiko menderita gangguan kesehatan mental akan meningkat. Ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam belajar, bahkan memunculkan rasa rendah diri.
Dengan itu, Wiwiek mengajak warga di sekolah maupun orang tua untuk intens memberikan perhatian kepada anak.
“Menjadi hal penting dan mari berperan menjaga kesehatan mental anak-anak, Saya titip masa depan mereka kepada bapak ibu guru di sekolah dan para orang tua, supaya mereka dapat berprestasi serta memiliki masa depan yang baik,” kata Wiwiek.
Pembelajaran tatap muka maupun berbagai ekstrakulikuler di sekolah dapat menjadi sarana pengembangan kemampuan sosial dan daya kreatifitas anak. Sebab, tidak hanya bersosialisasi dan beradaptasi, anak juga harus pandai bersikap ketika muncul suatu masalah.
Dengan itu Bunda Literasi memiliki beberapa tips untuk menjaga mental pada anak:
1. Perkuat ikatan dengan anak
Mau mendengarkan keluh kesah dan mendukung aktivitas anak, dapat membangun ikatan emosional antara anak dan orang tua. Hal ini membuat anak percaya bahwa Anda adalah tempat yang aman untuk berkeluh-kesah, sehingga tidak ada hal yang perlu disembunyikan saat ia merasa kesulitan di sekolah.
2. Membiasakan anak untuk mandiri
Kemandirian penting ditanamkan sejak dini oleh orang tua, agar anak belajar bertanggung jawab, bisa membuat keputusan sendiri, dan tahu apa yang ia inginkan. Terbiasa mandiri akan menjadikan mental health anak lebih tangguh dan siap menghadapi segala hal dengan percaya diri.
3. Melatih anak tanggap dalam segala situasi
Perubahan akan senantiasa terjadi dalam kehidupan dan anak-anak mungkin saja terkena dampaknya. Contoh, rencana liburan keluarga yang batal karena suatu hal, membuat Si Kecil merasa kecewa. Alih-alih memaksa mereka untuk mengerti keadaan, orang tua bisa mengajak untuk berpikir tentang aktivitas lain yang menyenangkan dan bisa dilakukan di sekitar rumah. Dengan begitu, anak akan terbiasa tanggap dengan segala perubahan yang terjadi dalam hidupnya.
4. Mendorong minat dan bakat anak
Setiap anak memiliki minat dan bakatnya masing-masing. Ada anak yang senang bermain musik, ada pula anak yang gemar bernyanyi, mewarnai, atau berenang. Anda dapat mendukung kegiatan yang disukai anak agar ia menjadi lebih aktif, kreatif, dan terampil.
5. Menerapkan pola hidup sehat pada anak
Sama halnya pada orang dewasa, pola hidup sehat yang diterapkan pada anak dapat meningkatkan mental health dan membantu mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental. Pastikan anak cukup tidur, diberikan asupan gizi seimbang, dan rutin berolahraga atau aktif bergerak.
KOMENTAR ANDA