KOMENTAR

MENYAMBUT Hari Antropologi Dunia yang jatuh pada 16 Februari, Farah.id menghadirkan seorang perempuan yang terkenal namanya di dunia karena penemuan fosil yang sangat penting dalam pemahaman evolusi manusia, Mary Douglas Leakey.

Lahir di London, Inggris pada 6 Februari 1913, Mary adalah arkeolog dan paleoantropolog yang berasal dari keluarga cendekiawan dan peneliti. 

Mary biasa berpetualang bersama sang ayah, Erskine Edward Nicol. Namun di tahun 1926, ayahnya meninggal akibat kanker. Petualangannya berhenti selama beberapa waktu sejak sang ibu mendaftarkannya dalam sekolah Katolik.

Proyek pertama yang ia lakukan setelah lulus sekolah adalah penggalian Zaman Neolitik di Hembury, Devon, Inggris.

Temuan awalnya kemudian ditafsirkan dan dipublikasikan oleh sang suami yang juga seorang antropolog ternama, Louis S. B. Bocor. Keduanya pertama kali bertemu di tahun 1933 dan memutuskan untuk menikah tiga tahun setelahnya. Pasangan ini kemudian melakukan perjalanan ke Afrika Timur yang menjadi fokus pekerjaan mereka.

Selama 30 tahun, Mary bekerja sama dengan Louis dalam penggalian di berbagai situs prasejarah yang ada di Kenya.

Di tahun 1948, Mary menemukan tengkorak Proconsul africanus, nenek moyang kera dan manusia purba yang hidup 25 juta tahun lalu di Pulau Rusinga di Danau Victoria.

Lalu di tahun 1959, di Ngarai Olduvai, Tanzania, Mary menemukan tengkorak hominin awal yang kemudian dinamai oleh suaminya “Zinjanthropus” alias “manusia timur” yang kemudian dikenal sebagai Paranthropus.

Setelah suaminya meninggal di tahun 1972, Mary melanjutkan pekerjaannya di Afrika. Di tahun 1978 di Laetoli, sebuah situs di selatan Ngarai Olduvai, ia menemukan beberapa set jejak kaki dari abu vulkanik yang dibuat oleh hominin awal yang hidup sekitar 3,5 juta tahun lalu. Jejak itu menunjukkan pembuatnya berjalan tegak.

Di antara buku terkenal karya Mary Leakey adalah My Search for Early Man (1979) dan autobiografi Mengungkap Masa Lalu (1984).




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women