Literasi/Net
Literasi/Net
KOMENTAR

TINGKAT pemahaman anak terhadap bacaan yang ditawarkan hanya 15 persen. Hal itu berdasarkan survei Literasi Masyarakat (ILM) 2022.

"Hanya 15 persen yang mampu dimengerti dari naskah yang ditawarkan dalam 25 halaman ini," ungkap Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Syarif Bando dalam Rapat Komisi X DPR RI, Kamis, (16/2/2023).

Syarif menuturkan rendahnya tingkat pemahaman anak terhadap bahan bacaan berkaitan dengan akses di masyarakat. Tidak banyaknya bahan bacaan yang mudah dijangkau masyarakat menjadi pangkal utama dayapemahaman anak terhadap bacaan.

"Akses bacaan yang terjangkau, akurat, terkini, dan terlengkap ini menjadi titik paling lemah bagi Indonesia," beber Syarif.

Syarif mengungkapkan terdapat lima tingkatan literasi yang dibagi menjadi kedalaman dan kemampuan dasar. 

Pertama, kemampuan baca, tulis, hitung, dan pembentukan karakter. Kedua, memiliki akses bahan bacaan terjangkau, akurat, terkini, terlengkap, dan tepercaya. Selanjutnya, memahami hal-hal yang tersirat dan tersurat. Keempat, mampu berinovasi dalam kreativitas. Hal ini sebagai antisipasi terhadap perkembangan teknologi informasi.

"Serta kelima memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan barang atau jasa yang dapat digunakan dalam kompetensi global," demikian Syarif.




Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Sebelumnya

Menanamkan Nilai Perjuangan Pahlawan Bangsa kepada Anak-Anak agar Memiliki Karakter Tangguh

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting