JERAWAT biasanya muncul di wajah, namun dalam beberapa kasus terkadang bisa muncul di beberapa bagian tubuh yang sensitif, seperti di alat kelamin dan payudara. Jerawat tersebut bisa saja meradang jika tidak mendapat penanganan yang tepat.
Ketika jerawat muncul di payudara, berbagai asumsi kesehatan muncul. Ada yang beranggapan itu bagian dari gejala kanker payudara. Tapi, benarkah demikian?
Dokter Sepriani Limbong menjelaskan, sebenarnya jerawat pada payudara cukup umum terjadi dan bisa terasa sakit bila meradang. Ada beberapa penyebab munculnya jerawat di payudara, salah satunya disebabkan pori-pori yang tersumbat.
Atau, bisa jadi karena adanya infeksi di dalam kulit atau yang dikenal dengan abses. Biasanya, jerawat yang disebabkan abses akan semakin besar dan memerah.
“Biasanya, jerawat itu bisa muncul di puting. Itu terjadi kemungkinan karena pernah piercing atau adanya infeksi akibat salah posisi saat menyusui. Dari situ, kuman bisa masuk melalui luka dan menyebabkan infeksi. Terkadang infeksi ini berisiko menyebabkan jerawat bernanah,” kata Sepriani.
Belum tentu kanker
Menurut Sepriani, jika muncul jerawat di payudara, jangan langsung panik dan khawatir berlebihan. Sebab, belum tentu itu menjadi gejala kanker payudara. Biasanya, gejala kanker pada payudara terjadi secara bertahap dan kronik, seperti muncul benjolan kecil yang kemudian membesar, diikuti pembesaran kelenjar getah bening di sekitaran payudara dan ketiak.
Karena itu, biasakan untuk membersihkan area payudara dengan teliti. Hindari untuk memencet jerawat, karena bisa menyebabkan infeksi. Penting untuk melakukan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri), minimal satu bulan sekali.
Jaga kebersihan area payudara dan pakailah baju atau bra yang menyerap keringat, agar tidak muncul jerawat pada payudara.
Apabila dalam beberapa waktu jerawat tidak kunjung sembuh, infeksi semakin meluas, dan muncul tanda infeksi sistemik seperti demam dan menggigil, segera periksakan ke dokter.
KOMENTAR ANDA