Tangkapan layar kanal YouTube Kemendikbud RI
Tangkapan layar kanal YouTube Kemendikbud RI
KOMENTAR

MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyatakan bahwa 90.000 mahasiswa Indonesia telah berpartisipasi dalam Program Kampus Mengajar yang dilaksanakan sejak tahun 2020.

Pada tahun ini, Program Kampus Mengajar sudah memasuki Angkatan ke-5 dan para pesertanya mendapat kesempatan mengajar di lebih dari 20.000 SD maupun SMP.

“Menurut saya, para mahasiswa yang terlibat dalam Program Kampus Mengajar adalah mereka yang paling berani keluar dari zona nyaman untuk berkontribusi (bagi bangsa). Ini benar-benar hal yang luar biasa,” ujar Menteri Nadiem dalam acara Pelepasan Peserta Kampus Mengajar Angkatan 5, Sabtu (18/2/2023).

Pada Program Kampus Mengajar Angkatan ke-5, sebanyak 21.045 mahasiswa akan turun langsung mengajar di 5.093 sekolah di seluruh penjuru Tanah Air.

Seiring berjalannya program ini, para kepala sekolah mengaku bahwa kehadiran mahasiswa di ruang kelas pembelajaran menghasilkan hal positif bagi pendidikan peserta didik.

Berdasarkan survey yang digelar pada Angkatan ke-4, sebanyak 93,6 persen menyatakan puas atas kehadiran para mahasiswa Program Kampus Mengajar.

Hal positif yang paling membantu menurut para kepala sekolah adalah para mahasiswa bisa menyodorkan inovasi terkait pengembangan literasi dan numerasi para siswa. Selain itu, para mahasiswa juga bersedia berkoordinasi dengan guru pendamping selama pelaksanaan Program Kampus Mengajar sehingga literasi yang dikembangkan selama kehadiran para mahasiswa bisa dilanjutkan oleh para guru di sekolah.

Menteri Nadiem berharap pelaksanaan Kampus Mengajar tahun ini dapat menjaga tren positif dan memberi dampak positif berkelanjutan untuk peningkatan kualitas pendidikan di Tanah Air.

Angkatan ke-5 Program Kampus Mengajar akan bertugas mulai 20 Februari hingga 9 Juni 2023. Para mahasiswa akan mendapat rekognisi maksimal 20 SKS sebagai hasil dari keikutsertaan mereka di Kampus Mengajar.

“Pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat sangat diperlukan para mahasiswa. Selain mengenal nyata kehidupan di luar gedung kuliah, saya menjamin bahwa dengan mengikuti Program Kampus Mengajar, adik-adik akan mendapat pembelajaran yang menjadi bekal berharga dalam kehidupan dan masa depan. Misalnya kemampuan leadership, komunikasi, problem solving, kemampuan berkolaborasi, dan banyak softskill lainnya yang tidak akan bisa didapat di kelas, tegas Mas Menteri.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News