Ilustrasi remaja depresi/Net
Ilustrasi remaja depresi/Net
KOMENTAR

RISET Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Selain itu, ada lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun yang mengalami depresi.

Gangguan kesehatan mental pada remaja dan dewasa sejatinya perlu menjadi perhatian orang tua dan lingkungan sekitar. Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FKKMK UGM Prof Dra Yayi Suryo Prabandari, MSi PhD, menyampaikan, orang tua, guru, dan lingkungan perlu mengetahui tanda gejala awal orang yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Lantas apa gejala gangguan kesehatan mental ? 

1. Muncul beberapa penyakit 

Yayi menyebut, gejala awal gangguan kesehatan mental bisa dilihat melalui munculnya beberapa penyakit tertentu hingga menimbulkan stress, karena adanya perasaan tertekan, cemas, dan tegang, sehingga membuat tubuh seseorang melakukan penyesuaian.

“Dalam kondisi stres yang berkepanjangan, perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang profesional,” ujar Yayi saat menjadi narasumber Sekolah Wartawan dengan tajuk Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental, Kamis (16/2/2023).

2. Kelelahan 

Seseorang akan menjadi mudah lelah, pusing, tekanan darah naik, diare, mual, sakit di dada, sakit perut, sulit tidur, susah bernapas, sampai peningkatan detak jantung, dan gatal-gatal di kulit.

Selanjutnya, gangguan pikiran bisa tampak melalui sulitnya konsentrasi, sulit mengambil keputusan, mudah lupa, distorsi, sulit mengingat, berpikir irasional, paranoia, sulit menyelesaikan masalah, sampai gagal fokus.

3. Gangguan emosional

Pada gangguan emosional dan tindakan, gejala yang terlihat di antaranya mudah marah, banyak absen (tidak hadir), menarik diri, sering terlambat, terlalu sensitif, makan secara kompulsif, menyelesaikan masalah dengan pelarian minum minuman keras, merokok, atau obat. Gangguan pada hubungan interpersonal dan perubahan pola tidur serta makan juga salah satu gejala umum stres.

Apabila dibiarkan berlarut-larut, bisa mengarah pada depresi. Penyakit ini ditunjukkan dengan rasa sedih berlebihan, hilang minat dan kesenangan, merasa tidak berguna, gangguan tidur dan selera makan, tidak bersemangat, konsentrasi rendah, dan merasa tidak berdaya.

“Depresi ini sangat berbahaya jika punya ide bunuh diri, dimulai dari mengurung diri, maka bisa memunculkan ide untuk bunuh diri,” tegas dia.

Penanganan depresi dan gangguan mental 

Gejala awal gangguan kesehatan mental seharusnya disosialisasikan kepada orang tua dan guru-guru di sekolah. Tujuannya supaya bisa mendeteksi jika ada remaja yang mengalaminya.

“Identifikasi gejala depresi ringan dan sedang, bisa konsultasi dengan profesional. Sayangnya tidak semua daerah punya psikolog di puskesmas, apalagi ini belum menjadi program prioritas nasional,” kata Yayi.

Ketua Health Promoting University (HPU) UGM ini juga mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan banyak kampus lain yang tergabung dalam jejaring kampus sehat untuk melakukan pengabdian edukasi dan sosialisasi dalam menjaga kesehatan mental di masyarakat.

“Apalagi Fakultas Psikologi di Indonesia itu ada lebih dari 100,” demikian ia.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health