COVID-19 di Indonesia masih aktif. Per hari ini, Selasa (21/2), Indonesia mencatat ada 272 kasus baru dengan total kasus aktif sebanyak 3.604. Dari jumlah tersebut, 200 pasien dinyatakan sembuh dan 4 orang meninggal dunia.
Hingga kini, sudah ada enam kasus COVID-19 dengan infeksi subvariant Omicron XBB.1.5 atau varian Kraken. Seluruh pasien cenderung bergejala ringan, bahkan ada beberapa di antaranya yang tidak bergejala sama sekali. Hal ini dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
“Walaupun beberapa negara ada kenaikan kasus subvarian baru, tapi alhamdulillah sejak Desember ada 1 pasien, dan bertambah pada Januari sebanyak 5 pasien. Jadi, total ada 6 pasien. Empat diantaranya tidak bergejala, sedangkan yang dua bergejala ringan,” kata Jubir Kemenkes dr M Syahril, dalam konferensi pers tentang Update Perkembangan COVID-19 di Indonesia, Senin (20/2).
Pemerintah resmi cabut PPKM
Lebih lanjut Syahril mengungkapkan, pemerintah secara resmi sudah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel. Artinya, situasi COVID-19 di Indonesia sudah terkendali. Saat ini, Indonesia masuk level 1 transmisi COVID-19.
“Kalau dibandingkan dengan kasus harian selama seminggu terakhir, kita turun 14,9 persen. Sebelumnya 200-an per hari, tapi alhamdulillah di 19 Februari turun menjadi 113 kasus,” ungkap Syahril.
Begitu juga dengan kasus kematian, tidak lagi melampaui 10 jiwa. Penurunan ini sangat signifikan jika dibandingkan dengan kasus harian. Namun, jumlah pasien yang dirawat inap justru meningkat 1,5 persen, tetapi masih di level terkendali karena bed occupancy rate ada di 2,4 persen.
Kondisi ini, menurut Syahril, tidak terlepas dari tingkat antibodi masyarakat yang telah terbentuk sangat tinggi. Menurut hasil Survei Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, jumlah tersebut meningkat di Juli 2021, yaitu sebanyak 99 persen masyarakat memiliki antibodi terhadap COVID-19.
“Antibodi itu terbentuk dari infeksi alamiah maupun vaksinasi. Alhamdulillah, antibodi penduduk Indonesia 99 persen. Naik 0,5 persen dari survei serologi yang dilakukan pada Juli 2021,” demikian Syahril.
KOMENTAR ANDA