Ivan Gunawan saat merilis koleksi Mata Hati, edisi Idul Fitri 1444 H/Farah.id
Ivan Gunawan saat merilis koleksi Mata Hati, edisi Idul Fitri 1444 H/Farah.id
KOMENTAR

LEWAT Mata Hati, rancangan busana Ivan Gunawan hadir dengan nuansa yang berbeda. Menyuguhkan kain tenun Sotis asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Ivan ingin menampilkan karya terbaik bagi perempuan Muslim Indonesia di hari Idul Fitri nanti.

Nusa Tenggara Timur memang terkenal memiliki kain tenun dengan nuansa motif yang sangat berbeda dibanding kain wastra lainnya. Hal inilah menginsipirasi Ivan gunawan dirinya untuk menjadikannya sebagai busana pilihan di hari raya.

Dalam koleksi Mata Hati, Ivan bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sumba Timur. Tenunan masyarakat Sumba Timur sudah sangat terkenal, bahkan motifnya sudah dikutip dan dicetak dalam ragam bentuk kebutuhan, seperti bad cover, gorden dan sebagainya.

Kekhasan kain tenun Sumba Timur ada pada ornamen dekoratif dengan motif margasatwa yang realistis, motif roh leluhur, dan juga motif flora.

Menurut fungsinya, tenun Sumba Timur berfungsi dipakai untuk busana adat, hadiah dalam berbagai peristiwa, pembayar denda dalam hukum adat, belis/mas kawin, pembukus jenazah bekal kubur, hingga perhiasan dan barang dagangan.

“Jadi, aku ingin membuat lebaran dengan nuansa Indonesia, di mana kain tenun Sotis asal NTT, yang merupakan salah satu wastra kebanggaan Indonesia, aku buat menjadi potongan-potongan yang sopan dan loose di setiap koleksi itu sendiri,” kata Ivan.

Ada 32 koleksi yang terdiri dari 20 busana wanita dan 12 busana pria. Koleksi ini hadir dengan konsep bertumpuk atau layering. Kain tenun tersebut dipadukan dengan organdi, shifon, lace , katun, dan linen, yang membentuk busana resort wear.

Untuk pemilihan warna cukup soft seperti nude, biru dan putih. Dengan begitu, koleksi Mata Hati terlihat lebih ringan namun tetap kental dengan nuansa Lebaran.

“Warna-warna yang kupilih memang soft banget untuk dipakai di hari raya. Semuanya dipadukan layer dalaman atau luaran dari organdi, shifon, lace, katun, dan linen yang menjadikan koleksi ini sangat resort,” ungkapnya.

Tampilan resort sendiri dipilih Ivan, karena tradisi masyarakat Indonesia yang menjadikan momen lebaran sekaligus untuk liburan.

“Kain tenun Sotis ini tak hanya diaplikasikan untuk busana, aku juga membuat perhiasan dan tas dari kain tenun khas NTT ini. Kalau perhiasan, terinspirasi dari bunga lili, jadi perhiasan bentuknya kaya kelopak bunga lili. Jadi masih ada sentuhan Bali. Sementara untuk tas, aku membuat sejumlah model tas tenteng dengan ukuran yang mudah dibawa ke mana-mana,” demikian Ivan.




Strategi Pemasaran Brand Kecantikan untuk Menarik Rasa Penasaran Gen Z

Sebelumnya

Shandy Purnamasari Terus Berinovasi Tingkatkan Kualitas Produk MSGLOW

Berikutnya

KOMENTAR ANDA