MENJADI dewasa bukan berarti menjadi orang yang bijak dan tahu segala budi pekerti. Menjadi dewasa belum tentu paham bagaimana saling menghargai, menghormati, dan hidup berdampingan dengan damai bersama mahluk lain yang juga diciptakan Allah. Dan menjadi dewasa belum tentu mampu menjadi diri sendiri.
Orang dewasa masih perlu belajar, tak terkecuali dari anak-anak. Pembelajarannya bisa melalui berbagai media, salah satunya lewat film-film anak mengedukasi. Salah satunya adalah film terbaru Garapan sutradara Rully Manna berjudul Kun Ana Wa Anta.
Film Kun Ana Wa Anta menggambarkan petualangan lima orang anak yang berupaya menjaga keberadaan satwa dari niat jahat para pelaku perdagangan satwa illegal, kesalahpahaman antar umat beragama, sampai ke persahabatan yang tidak tergoyahkan oleh perbedaan.
“Ini adalah film pendidikan anak-anak dan keluarga yang memuat nilai cinta sesame mahluk Tuhan, lingkungan hidup, dan toleransi seluruh umat. Film ini menjadi refleksi budaya bangsa yang efeknya mengestafetkan anak-anak Indonesia yang bermental baik, terdidik, berakhlakul kharimah, bertanggung jawab, dan berkarakter,” kata Rully saat menggelar konferensi pers perilisan Kun Ana Wa Anta di Jakarta, Sabtu (25/2).
Konferensi pers film Kun Ana Wa Anta di XXI Kota Kasablanka, Sabtu (25/2)/Net
Terinspirasi lagu berjudul yang sama
Kun Ana Wa Anta yang dalam Bahasa Indonesia artinya menjadi diri sendiri, terinspirasi dari sebuah lagu yang dipopularkan penyanyi asal Kuwait Humood Alkhuder.
Kun Anta mengusung dua jiwa khas Indonesia yang bernuansa Islami, yang dilihat dari jiwa murni anak-anak dan komitmen menjaga kesejahteraan satwa liar. Dua jiwa ini dibalut dengan kisa petualangan lima sahabat, dengan latar belakang keluarga yang beragam, mewakili kebhinekaan bangsa Indonesia.
Menurut tokoh anak nasional Kak Seto, sebenarnya Indonesia membutuhkan lebih banyak film anak-anak seperti ini, di mana orang tua bisa memetik semua pesan inspiratif yang ada.
“Tidak hanya nilai persahabatan, tetapi juga kecintaan anak-anak sejak dini pada satwa dan lingkungan hidup. Orang tua perlu tahu, bagaimana anak-anak bahagia dengan caranya sendiri,” ujar Kak Seto.
Wakil Ketua MUI Buya Anwar Abbas berpendapat yang sama. Menurutnya, film yang akan tayang di bioskop pada 9 Maret 2023 ini memberikan nilai-nilai edukasi untuk mewujudkan anak-anak yang mempunyai karakter baik dan unggul.
“Ada juga pesan cinta kepada sesama, cinta pada lingkungan. Saya merasa, film ini wajib ditonton anak-anak Indonesia, juga menjadi pelajaran penting untuk orang dewasa,” ujar satrawan Kang Abik, yang dikenal sebagai penulis Ayat-Ayat Cinta, sekaligus Ketua Lembaga Seni Budaya MUI.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno turut mengacungkan jempol dan menyampaikan bahwa Kun Ana Wa Anta adalah film bagus yang asyik ditonton siapapun.
KOMENTAR ANDA