(ki-ka) Tiara Putri, Irma Maryam, Sheena Krisnawati, Amir Hamzah, saat menjadi pembicara pada konferensi pers Indonesia Hijab Fest, di Jakarta, Rabu (1/3)/Dok Hijab Fest
(ki-ka) Tiara Putri, Irma Maryam, Sheena Krisnawati, Amir Hamzah, saat menjadi pembicara pada konferensi pers Indonesia Hijab Fest, di Jakarta, Rabu (1/3)/Dok Hijab Fest
KOMENTAR

INDONESIA Hijabfest kembali hadir untuk menjadi platform yang mempertemukan para pelaku industri hijab Indonesia dengan target pasar mereka. Kegiatan ini menjadi sebuah acara tahunan yang terus mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dan industri fashion hijab di Indonesia, sekaligus menjadi Indonesia's first hijab expo. Indonesia Hijabfest diselenggarakan selama 3 hari, mulai 2 hingga 5 Maret di Sabuga, Bandung.

Dalam perjalanan 11 tahunnya, Indonesia Hijabfest telah menjadi platform bagi desainer, pelaku usaha, dan penggemar hijab, untuk berkumpul dan memamerkan karya mereka. Melalui komitmen ini, Indonesia Hijabfest menjadi salah satu destinasi tourism hijab di Indonesia yang terkemuka. 

Sheena Krisnawati, founder Indonesia Hijabfest mengatakan, Indonesia Hijabfest mendukung perkembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkelanjutan, dengan mengedepankan kualitas dan inovasi karya dari para pelaku usaha industri hijab dan modest fashion di Indonesia.

Hal ini juga dibuktikan melalui animo yang tinggi dari para calon pengunjung dan peserta, yang tidak hanya berasal dari kawasan Bandung, tetapi dari berbagai penjuru kota di Indonesia. 

“Kami sangat bangga telah sampai pada tahun ke-11. Acara ini telah menjadi tonggak perkembangan industri fashion hijab di Indonesia dan memberikan kesempatan bagi para desainer serta pengusaha memamerkan karya mereka. Masih di situasi pandemi dengan keterbatasan kegiatan, Indonesia Hijabfest 2022 berhasil mencetak pencapaian omset hingga 48 miliar rupiah dari total 198 ribu pengunjung,” kata Sheena, saat konferensi Pers di Jakarta Rabu (1/3).

Sedangkan untuk target penjualan tahun ini, Indonesia Hijabfest berharap dapat meraih hingga 50 miliar rupiah, mengingat di saat pandemi hampir tidak ada aktivitas pameran seperti ini.

Amir Hamzah, SE, MM, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Madya mengatakan, fashion merupakan salah satu subsektor utama dalam ekonomi kreatif yang menyumbang PDB (Produk Domestik Bruto) hingga menempatkan Indonesia di peringkat tiga besar dunia dalam kontribusi terhadap PDB nasional dengan persentase sebesar 7,8%.

“Hal ini menunjukan bahwa industri fashion memiliki potensi yang besar untuk dapat terus dikembangkan. Secara keseluruhan, perkembangan industri hijab di Indonesia memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional melalui berbagai sektor, bersamaan dengan mendukung program pemerintah dalam mengembangkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” paparnya.

Sementara itu, Head of Wardah Face Care Tiara Putri mengatakan, Wardah melanjutkan komitmen dalam membangun industri kecantikan dan modest fashion Indonesia dengan produk-produk inovasi berkelanjutan dan juga berbagai kampanye yang dapat selalu relevan untuk konsumen yang terus maju dan berkembang. 

“Hal ini diwujudkan melalui kolaborasi yang sudah terjalin selama 11 tahun bersama Indonesia Hijabfest. Menjadi sebuah komunitas yang mampu memperkuat eksistensi perempuan muslim Indonesia dalam mengembangkan kreativitas dan prestasi, hal ini sejalan dengan komitmen Wardah yang berusaha untuk dapat bersinergi bersama perempuan Indonesia agar dapat tampil percaya diri sehingga mereka dapat berkreasi dan melakukan kebermanfaatan yang berdampak, bukan hanya untuk dirinya sendiri namun juga untuk lingkungannya,” demikian Tiara Putri.




Catatan Akhir Tahun Paramadina x INDEF: Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi yang Konsisten untuk Menjadikan Indonesia Negara Berpenghasilan Tinggi

Sebelumnya

Bank Mega Syariah Salurkan Rp170 Miliar untuk Pengadaan Trainset KRL oleh INKA

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E