Denada Tambunan turun mendukung Kalbe Farma meluncurkan nutrisi untuk anak dengan kanker/Dok Kalbe
Denada Tambunan turun mendukung Kalbe Farma meluncurkan nutrisi untuk anak dengan kanker/Dok Kalbe
KOMENTAR

MEMPERINGATI Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) yang tahun ini bertema Close The Care Gap, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), mengadakan agenda bersama masyarakat untuk menyatukan kesadaran terkait kanker pada anak.

PT Kalbe Farma Tbk melalui World Cancer Day 2023, berperan aktif meningkatkan kepedulian terhadap kanker anak dengan mengundang tenaga ahlinya. Kalbe juga menghadirkan Denada Tambunan, selaku pekerja seni sekaligus orang tua dari cancer warrior, untuk memotivasi orang tua yang sedang menemani anaknya berjuang menghadapi kanker.

Presiden Direktur PT Global Onkolab Farma, Kalbe Group, dr Selvinna, MBiomed mengatakan, Kalbe Farma memerhatikan kasus kanker di Indonesia dengan edukasi kesehatan melalui ekosistem ONE Onco, yakni meningkatkan kesadaran melakukan skrining, deteksi dini, dan pentingnya menjaga pola hidup sehat. Kalbe menyediakan Nutrican Xential untuk mendampingi anak dalam proses pengobatan.

“Nutrican Xential merupakan nutrisi pertama dan satu-satunya untuk pasien kanker anak, yang tinggi kalori, tinggi protein, dilengkapi dengan EPA dan DHA, untuk membantu perkembangan kecerdasan anak, serta rendah laktosa. Kami berharap, dengan membantu meningkatkan status gizi dapat turut meningkatkan keberhasilan terapi kanker pada anak. Produk ini akan dipasarkan pada April 2023,” jelas dr Selvinna.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 400.000 anak tiap tahunnya mengalami kanker, dan leukemia yang paling banyak menyerang anak-anak. Begitu pun di Indonesia, kanker darah pada anak berada di posisi tertinggi, yakni sekitar 2000 sampai 3000 kasus per tahun.

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak Subspesialis Hemato-Onkologi RS Cipto Mangunkusumo, dr Ludi Dhyani Rahmartani, SpA-KHOM, mengungkapkan fakta bahwa salah satu tantangan terbesar dalam penanganan kanker anak adalah rendahnya kesadaran terhadap tanda dan gejalanya.

Hampir 50 persen kasus kanker anak yang datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan stadium lanjut. Oleh sebab itu, tingkat keberhasilan penanganannya hanya sekitar 30 persen.

Angka tersebut, kata dr Ludi, jauh di bawah Malaysia (60 persen), Thailand (50 persen), dan negara maju yang tingkat keberhasilannya mencapai 80-90 persen. Padahal, apabila dapat terdeteksi secara dini, kanker pada anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan nutrisi yang baik.

“Terkadang, status gizi pada pasien kanker anak dinomorduakan, padahal pasien kanker sering mengalami malnutrisi akibat pengobatan dan efek samping dari terapi. Kondisi gizi yang buruk dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi dan meningkatkan angka mortalitas pada pasien kanker,” papar dr Ludi.

Di sisi lain, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof DR dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP, mengatakan, ada tiga program utama yang dilakukan YKI dalam menghadapi kasus kanker. Di antaranya, program promotif, preventif, dan supportif. Program promotif menitikberatkan pada penyuluhan dan pendidikan pada masyarakat awam.

“Untuk program preventif, YKI juga memfasilitasi program pemeriksaan dini, mendirikan paguyuban relawan kanker, serta menyediakan tempat singgah bagi pasien beserta keluarga. Seluruh kegiatan YKI dilakukan melalui kerjasama dengan semua pihak, baik pemerintah, organisasi profesi, dan LSM dalam maupun luar negeri,” demikian Prof Aru.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E