Banjir di Johor/ Facebook Polis Daerah Kota Tinggi
Banjir di Johor/ Facebook Polis Daerah Kota Tinggi
KOMENTAR

CUACA ekstrem tak hanya terjadi di Tanah Air tapi juga melanda negeri jiran, Malaysia. Hujan lebat yang turun terus-menerus ditambah angin muson, membuat sejumlah wilayah terdampak banjir.

Kantor berita nasional Bernama melaporkan lebih dari 27.000 orang telah dievakuasi di negara bagian Johor, Pahang, Negeri Sembilan, dan Melaka ketika rumah mereka dilanda banjir akibat hujan lebat yang dibawa oleh angin musim timur laut.

Johor menjadi negara bagian yang paling terpukul dengan lebih dari 25.000 orang mengungsi di pusat-pusat bantuan di 10 distrik pada Kamis pagi (2/3/2023),  padahal pada Rabu malam baru tercatat 9.162 korban terdampak banjir.

Komite Penanggulangan Bencana Negara Bagian Johor mencatat Segamat sebagai kabupaten yang terkena dampak terparah dengan 2.050 keluarga dievakuasi ke 55 pusat bantuan.

Tiga bulan lalu, beberapa negara bagian termasuk Johor juga pernah dilanda banjir besar dan tercatat lebih dari 70.000 pengungsi banjir.

Diketahui bahwa banjir merupakan fenomena tahunan di Malaysia akibat musim timur laut yang membawa hujan lebat dari November hingga Maret.

Di Pahang, jumlah pengungsi di lima distrik naik menjadi 1.375 orang dari 374 keluarga dalam semalam, dan semuanya ditampung di 26 pusat bantuan.

Lebih dari 700 orang harus dievakuasi di Negeri Sembilan, sedangkan jumlah pengungsi di Melaka naik menjadi 67 orang.

Departemen Meteorologi Malaysia memperkirakan pada hari Kamis bahwa hujan akan melanda beberapa bagian Johor dari Kamis siang hingga Jumat malam.

Sementara menurut Departemen Drainase dan Irigasi (DID), ketinggian air di 16 sungai di Johor telah melebihi tingkat bahaya pada Kamis siang.

Ketua Menteri Johor Onn Hafiz Ghazi mengatakan pertemuan darurat dengan semua lembaga diadakan pada Rabu malam menyusul "situasi banjir kritis" di negara bagian itu.

Dalam pertemuan itu diinformasikan tentang situasi di Segamat, khususnya di Chaah, Pemanis, Tenang, dan Labis.

“Saya telah meminta instansi terkait untuk mengelola logistik pengiriman tenda dan makanan siap saji ke daerah yang terkena dampak,” katanya dalam sebuah unggahan Facebook setelah pertemuan tersebut seperti dilansir CNA.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News