Kunihiko Morinaga seusai mempresentasikan koleksi Anrealage Fall 2023. (Foto: Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)
Kunihiko Morinaga seusai mempresentasikan koleksi Anrealage Fall 2023. (Foto: Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)
KOMENTAR

FASHION show spektakuler sekaligus terobosan baru, lahir pada Selasa (28/2). Memanfaatkan dimensi, konsep orisinal, dan elemen unik, desainer Kunihiko Morinaga menuangkan idenya dalam busana rancangannya, yaitu busana sehari-hari. 

Dalam presentasinya di Paris Fashion Week, desainer asal Jepang ini memainkan persepsi sebagai konsep dasar desainnya, melalui busana yang berubah warna ketika terpapar sinar UV. Sebanyak 21 looks yang dipersembahkan sukses membuat para undangan terkesima berkat inovasi itu.

It feels like magic, but there’s science behind every transformation (Rasanya seperti sulap, tetapi ada sains di balik setiap transformasi), begitu para tamu undangan berkomentar.

Ya, Morinaga memanfaatkan teknologi photochromic untuk membuat karya. Photochromic pada tekstil memungkinkan terjadinya transisi warna saat terpapar sinar UV. 

Ini bukan pertama kalinya Morinaga berkutat dengan teknologi tersebut, sejak sekitar satu dekade lalu ia telah mengadopsinya. Namun suatu hal berbeda di peragaan busana Fall 2023, yaitu pembaruan perangkat keras photochromic, di mana untuk pertama kalinya sang desainer dapat mengintegrasi teknologi tersebut pada ragam tekstil, mulai dari jacquard, rajut, satin, renda, hingga faux-fur

Untuk pertama kalinya pula, Morinaga dapat menginfusi varian shade seperti kuning, merah, dan ungu pada pakaiannya. Model secara berpasangan berdiri di atas panggung dalam busana putih. Lalu, lampu pemancar sinar UV diturunkan seraya mengungkap warna dan motif ceria pakaian, mulai dari stripes, polkadot, sampai monogram Anrealage.

1. Jacquard Suit

Pasangan busana pertama yang dipresentasikan berupa setelan jacquard, yang setelah dilalui lampu UV menguak monogram Anrealage dalam dua warna pastel. Setelan jas oversize peach dikenakan secara terbalik, berbeda dengan setelan jas di sebelahnya yang menampilkan warna hijau kuning dengan kemeja ungu dan dasi pink.

2. Knitted Cape

Photochromic juga diaplikasikan pada material rajut seperti yang tampak pada look berikut ini. Dress satin dilengkapi cape dan sarung tangan rajut, semuanya tersusun dalam warna pastel ungu, pink, dan krem yang lembut.

3. Satin Dress

Desain dress satin lainnya ditampilkan dalam wujud playfull, yaitu gaun biru dilengkapi tumpukan ruffles multi warna sebagai lengan. Gaun tersebut juga diberi aksen slit pada kedua sisinya dan sematan ornamen bunga mawar dalam gradasi semua warna gaun di pundak kiri.

4. Lace Dress

Wujud gaun nyentrik tersusun seluruhnya menggunakan floral lace multi warna. Gaun tersebut menggabungkan dua neckline sekaligus, yakni peterpan collar dan turtleneck yang membuatnya eksentrik. Sementara empat warna pastel penyusunnya: biru, putih, pink, dan krem, menjadi kesatuan yang atraktif.

Gimana Sahabat Farah, suka varian yang mana?




Strategi Pemasaran Brand Kecantikan untuk Menarik Rasa Penasaran Gen Z

Sebelumnya

Shandy Purnamasari Terus Berinovasi Tingkatkan Kualitas Produk MSGLOW

Berikutnya

KOMENTAR ANDA