Gunung Merapi, Selasa (14/3) kembali mengalami erupsi/CNN
Gunung Merapi, Selasa (14/3) kembali mengalami erupsi/CNN
KOMENTAR

SUASANA di Kabupaten Magelang dan sekitar Gunung Merapi, semakin sesak. Abu panas yang dimuntahkan oleh salah satu gunung paling aktif di Indonesia itu membuat daerah-daerah di sekitarnya sangat pekat oleh abu.

Selasa (14/3) pagi, Gunung Merapi yang berada di wilayah perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah itu kembali menggugurkan awan panas. Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dua kejadian awan panas guguran yaitu sepanjang pukul 00.00-06.00 WIB, dengan jarak luncur terpantau 1,6 sampai 2 kilometer ke arah barat daya.

Masih menurut BPPTKG, di hari kedua ini, luncuran awan panas tidak sedahsyat hari pertama, Senin (12/3). Saat itu, awan panas guguran terpantau sekitar pukul 05.00 WIB dan terekam di seismograf amplitude 70 mm dengan durasi 160 detik.

Sementara di hari kedua, awan panas guguran terekam seismograf amplitude 22 mm, durasi 126 detik, dengan jarak luncur 1,6 kilometer ke arah Kali Krasak. Dan per hari ini, telah terjadi 15 kali kejadian guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1,5 kilometer ke arah barat daya.

Akibat guguran itu, terjadi hujan abu vulkanik di wilayah Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Hujan abu vulkanik mulai mengguyur pukul 07.00 WIB, namun diklaim tidak sampai mengganggu aktivitas warga setempat.

Abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, Selasa (14/3), menutupi pepohonan dan rumah warga/CNN

Dan karena itu pula, BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III, sejak November 2020 lalu. Hanya saja, masyarakat tetap harus mewaspadai potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas guguran di beberapa titik, yaitu Kali Woro (3 km dari puncak) dan Kali Gendol (5 km dari puncak).

Di sektor selatan-barat daya, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas harus diwaspadai oleh warga sekitar Sungai Boyong (5 km), Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak (7 km).

Selanjutnya, di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendong sejauh 5 kilometer. Sedangkan lontaran abu vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News