Erupsi Gunung Semeru, 2021 lalu/Net
Erupsi Gunung Semeru, 2021 lalu/Net
KOMENTAR

INDONESIA memiliki begitu banyak gunung berapi aktif. Tidak jarang letusan gunung-gunung tersebut menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang tidak sedikit.

Untuk itu, baiknya warga yang berada di dekat lokasi gunung berapi aktif mengenal bahaya yang akan ditimpulkan saat erupsi terjadi. Bahaya erupsi gunung api sendiri ada dua jenis berdasarkan waktu kejadiannya, yaitu baha primer dan sekunder.

Bahaya tersebut meliputi: awan panas, yaitu aliran material vulkanik panas yang terdiri atas batuan berat, ringan (berongga), lava masih, dan butiran klastik yang pergerakannya di pengaruhi gravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah.

Awan ini merupakan campuran material erupsi antara gas dan bebatuan (segala ukuran), yang terdorong ke bawah akibat densitas tinggi, Suhunya bisa mencapai 300-700 derajat Celsius dengan kecepatan lebih dari 70 km/jam.

Aliran lava adalah magma yang meleleh ke permukaan bumi melalui rekahan, Suhunya lebih dari 10 ribu derajat celcius dan dapat merusak segala bentuk infrastruktur.

Erupsi gunung api juga bisa memunculkan gas beracun, yaitu gas vulkanik yang dapat mematikan seketika apabila terhirup. Gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau.

Selain itu, ketika letusan magmatic berlangsung akan terjadi lontaran material (pijar) yang suhunya mencapai 200 derajat Celsius dan berdiameter lebih dari 10 cm dengan daya lontar ratusan kilometer.

Lalu hujan abu yang bergerak sesuai arah angin, dan lahar letusan yang terjadi bersamaan saat letusan. Air bercampur material lepas gunung berapi mengalir dan berbentuk banjir lahar.

Hal yang sebaiknya dilakukan masyarakat adalah:

Pra Bencana, lakukan:

  1. Perhatikan arahan PVMBG terkait dengan perkembangan aktivitas gunung api.
  2. Persiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi debu vulkanik.
  3. Ketahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan.
  4. Persiapkan skenario evakuasi lain apabila dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
  5. Persiapkan dukungan logistik, seperti makanan siap saji dan minuman, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai secukupnya, obat-obatan khusus.

Saat Bencana, lakukan:

  1. Pastikan sudah berada di shelter atau tempat lain yang aman dari dampak letusan.
  2. Gunakan masker dan kacamata pelindung.
  3. Selalu perhatikan arahan dari pihak berwenang selama berada di shelter.

Pasca Bencana, lakukan:

  1. Jika harus lama tinggal di shelter, pastikan kebutuhan dasar terpenuhi dan ada pendampingan khusus untuk anak-anak.
  2. Tetap gunakan masker dan kacamata pelindung.
  3. Perhatikan perkembangan infromasi dari pihak berwenang.
  4. Waspadalah terhadap kemungkinan bahaya kedua berupa bajir lahar dingin.

Bencana lahar dingin biasanya dipicu oleh curah hujan yang tinggi dan menghanyutkan material vulkanik apapun, seperti reruntuhan kayu, di sepanjang sungai dari hilir ke hulu. Perhatikan pula bentangan kiri dan kanan dari titik sungai untuk mengantisipasi luapan banjir lahan dingin.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News