BARU-BARU ini, masyarakat dihebohkan dengan pesan singkat lewat WhatsApp untuk meng-update aplikasi SatuSehat, sebagai pengganti aplikasi PeduliLindungi. Seperti biasa, update membutuhkan data-data pribadi seperti NIK pribadi, Nomor KK, nama lengkap, dan lainnya.
Menanggapi ini, Kementerian Kesehatan RI menegaskan bahwa pesan singkat itu adalah hoax. Kemenkes justru mengimbau warga untuk mewaspadai aksi pencurian data pribadi lewat pesan singkat tersebut.
“Alih-alih memperbarui aplikasi SatuSehat, link tersebut justru mencuri password atau data yang tersimpan di ponsel pengguna,” kata Kemenkes dalam keterangan resminya, Selasa (14/3).
Mengutip laman resmi Kemenkes, sebagai pencegahan, seluruh masyarakat diminta untuk tidak membuka link yang mengaku SatuSehat dari nomor yang tidak dikenal dan tidak terverifikasi centang hijau. Sebab, secara procedural Kemenkes memang tidak pernah mengirimkan link update SatuSehat secara personal melalui WhatsApp.
Terkait update SatuSehat Mobile, hingga saat ini masih diproses secara otomatis atau manual melalui Play Store atau App Store. Sementara untuk nomor WA Kemenkes adalah 0811 10 500 567, dengan centang hijau.
Diakui Kepala biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid, aplikasi SatuSehat memang sempat mengalami eror karena adanya gangguan login pada sebagian pengguna yang tidak mendapatkan OTP. Masalah itu terjadi karena adanya peningkatan akses atau traffic aplikasi secara bersamaan. Dan saat ini, kendala tersebut sudah berangsur normal.
Tetapi, jika kemudian hari ada kendala lebih lanjut, masyarakat dipersilahkan menyampaikan keluhan melalui WA di nomor Kemenkes, atau lewat email helpdesk@kemkes.go.id, atau DM di media sosial SatuSehat Mobile, di Twitter @SATUSEHAT dan Instagram @satusehat_id.
KOMENTAR ANDA