SETIAP anak memiliki potensi dan ketertarikan yang berbeda. Sebagai orang tua, sebaiknya peka dengan passion yang dimiliki Si Kecil dan membantu mengembangkannya.
Begitu pentingnya mengembangkan potensi dan ketertarikan buah hati, praktisi tumbuh kembang anak dan remaja Sabrina Irine, mencoba membantu mewujudkan konsep pendidikan informal yang berbasis pengembangan karakter, melalui Born Startraining Centre Indonesia -Korea dan Star International di Jakarta Timur.
Konsep pendidikan yang ditawarkan adalah hipnoterapi, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus juga bisa mengembangkan minat dan bakat yang terpendam, menjadikan mereka sama seperti anak-anak lainnya.
“Hadirnya Born Startraining Centre Indonesia-Korea diharapkan menjadi edukasi bagi orang tua untuk lebih menghargai bakat dan talenta anak yang unik, sekaligus menambah wawasan tentang budaya Korea, yang saat ini sedang menjadi booming di anak-anak muda Indonesia,” kata Sabrina, Founder dan CEO Born Startraining Centre Indonesia-Korea, saat konferensi pers launcing Born Startraining di Suite Life Sedayu City, Kelapa Gading, Jakarta.
Sebagai sekolah informal, Born Startraining mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Dinas Parekraf Jakarta Timur, Sedayu City, dan Daya Makara Universitas Indonesia.
Fahmi Idris, perwakilan Daya Makara Universitas Indonesia mengatakan, hadirnya Born Star membantu menyiapkan generasi muda Indonesia yang mampu berkiprah di dunia hiburan, tidak hanya di Tanah Air tapi juga internasional.
“Salah satu alasan mengapa kami ingin melakukan partnership dan memberi ruang pada Born Startraining Center adalah bahwa fenomena Korean Wave di Indonesia sangat melonjak terutama di kalangan usia remaja, mulai dari music, tarian, fesyen, maupun lifestyle,” kata Jarenta Sinaga, GM Operasional Commercial Retail 1 Sedayu City.
Hadir dalam acara konferensi pers, Nesya Anjab dan Nabila Desbang dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Anang (Seksi Pemasaran dan Parekraf Jakarta Timur, Jarenta Sinaga (GM Operasional Commercial Retail 1 Sedayu City), dan Fahmi Idris (Perwakilan Daya Makara Universitas Indonesia).
KOMENTAR ANDA