Ilustrasi/@yazfitpt
Ilustrasi/@yazfitpt
KOMENTAR

ISTILAH “gymtimidation” bisa jadi masih asing di telinga kita.

Secara sederhana, gymtimidation adalah perasaan terintimidasi  yang dirasakan ‘pendatang baru’ yang ingin berolahraga di gym, terutama dengan atmosfer yang dipenuhi maniak olahraga berotot.

Ketika kita datang dengan pakaian dan perlengkapan olahraga seadanya, dengan tubuh yang mendekati obesitas, tak bisa dipungkiri akan ada banyak pasang mata yang mengamati kita saat datang pertama kali ke gym.

Padahal, kita tahu, gym bukan semata milik orang-orang yang sudah berhasil dengan program exercise mereka!

Apa mau dikata, gymtimidation jika tidak disikapi dengan bijak justru akan merugikan kita.

Niat hati ingin berolahraga agar tubuh sehat, stamina baik, dan berat badan terjaga. Namun karena selalu merasa terintimidasi, niat itu perlahan memudar lalu berganti dengan rasa minder, tidak percaya diri, dan menarik diri dari pergaulan sosial.

Nah, agar kita tidak kalah oleh gymtimidation, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.

Meminta gym tour

Bertanyalah sepuasnya kepada instruktur yang menemani kita berkeliling gym, mulai dari peralatan hingga program yang cocok untuk kita.

Menjalin hubungan baik dengan petugas gym

Pilihlah gym dengan petugas yang ramah, siap membantu, dan tidak membeda-bedakan anggota.

Jangan membandingkan diri dengan orang lain

Banyak anggota gym yang sudah menghabiskan waktu bulanan hingga tahunan hingga mereka bisa memiliki tubuh ideal. Jadi tak perlu kita membandingkan postur tubuh kita dengan mereka. Butuh kerja keras untuk mewujudkannya.

Masuk ke gym bersama teman

Menjadi newbie seringkali membuat kita merasa terintimidasi. Tapi bila kita memiliki kelompok kecil, akan lebih mudah menjalaninya.

Memilih waktu yang tepat

Cobalah mencari waktu yang lebih tenang untuk berolahraga di gym. Jika kita memilih waktu pulang kerja, kita harus siap dengan banyak pasang mata yang menatap.

Jangan sampai niat berolahraga buyar karena kita selalu merasa terintimidasi di gym. Namun jika kita tetap merasa tak nyaman, kita punya pilihan berolahraga di rumah dengan ribuan video exercise yang bisa kita lihat di YouTube.




Andi Arief Lewati Masa Kritis Setelah Transplantasi Hati: Sepenggal Kisah Inspiratif dari RS Apollo New Delhi

Sebelumnya

“Glancing” Picu Tren Digital Baru di Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Horizon