BUAT Sahabat Farah yang senang kulineran dengan nuansa berbeda dari sebelumnya, restoran Talaga Sampireun Menteng, Jakarta Pusat bisa menjadi rekomendasi terbaik. Sebab, ada banyak hal menarik yang ditawarkan oleh outlet ke-8 dari resto yang biasanya hadir di pesisir Jabodetabek.
Hal menarik pertama adalah nuansa pedesaan di pusat kota yang belum pernah ada di restoran manapun yang ada di sekitarnya. Ini memang menjadi daya tarik dan kekhasan tersendiri bagi Talaga Sampireun, baik yang ada kawasan Bintaro, Ancol, Puri, Bogor, Cikarang, Bekasi, dan Depok.
Kalvin Lie (dua dari kanan), bersama Marketing Manager Talaga Sampireun/Farah.id
Kalvin Lie, Direktur Talaga Sampireun Menteng mengatakan, tidak hanya nuansa pedesaan yang khas, makanan-makanan Indonesia atau disebut kuliner Nusantara, selalu menjadi hal terbaik yang diberikan.
“Kami ingin memberikan sesuatu yang unik di ibu kota, di mana ada danau, saung, hutan, hingga air terjun. Intinya, kami ingin menyediakan tempat untuk pelanggan agar bisa enjoy, relaks, dan short break di tengah kesibukannya,” kata Kalvin saat Soft Opening Talaga Sampireun Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/3).
Dibangun di atas lahan seluas lebih dari 8000 meter persegi
Talaga Sampireun Menteng dibangun di atas lahan seluas 8200 meter persegi. Ada banyak bangunan yang bisa dipakai untuk lebih dari 650 pelanggan dalam satu kali kehadiran. Sebut saja 12 saung single, 14 saung double yang bisa memuat 20 pelanggan di tiap ruangannya, kafe yang bisa diisi oleh 200 tamu, juga meeting room.
Tiap-tiap saung dan juga meeting room memiliki pendingin ruangan agar pelanggan merasa nyaman. Dan untuk menjaga keasrian, dibangun juga rumah pohon yang letaknya ada di atas kafe.
Rumah pohon dan kafe Talaga Sampireun/Farah.id
Selain itu, disediakan pula mushola yang cukup luas serta area untuk anak-anak, seperti Taman Kelinci.
“Semua bangunan di Talaga Sampireun Menteng dirancang untuk memungkinkan ventilasi silang yang membuat sirkulasi udara mengalir dengan alami,” ujar Kalvin.
Bentangan atap yang luas, terinspirasi dari bentuk dauh pohon pisang, menaungi ruangan dari panas dan hujan lebat tropis. Sementara, paduan nuansa kayu banyak digunakan sebagai struktur, lantai, dan dinding saung yang merupakan hasil karya desain dari arsitektur terkemuka Piter Gan.
Lestarikan makanan khas Indonesia
Talaga Sampireun Menteng ini dihadirkan sebagai bentuk komitmen untuk terus melestarikan makanan khas Indonesia. Hal itu tercermin dari sumber bahan masakan yang disediakan untuk para pelanggan dan pencinta kuliner.
“Kami ingin agar lebih banyak orang yang tertarik dan mencoba kuliner Nusantara serta menjadikannya pilihan menu favorit. Karena, kuliner Nusantara memiliki rasa kekhasan masing-masing, dengan bumbu yang beragam dan proses memasak yang unik,” kata Giyatno Gunardi, corporate chef Talaga Sampireun Menteng.
Untuk aneka hidangan, Talaga Sampireun Menteng menawarkan ragam kreasi kuliner Nusantara seperti gurame terbang, udang bakar madu, tumis bunga pepaya, kangkung plecing, patin pepes bambu, dan iga garang asem, yang telah menjadi favorit pelanggan setia dari Talaga Sampireun selama ini.
Khusus gurame terbang, menu ini sangat disukai para pengunjung karena ikan gurame memiliki tekstur daging yang padat dan digoreng sampai kering. Dalam penyajiannya, ditemani dengan sambal terasi khas Talaga Sampireun yang memberikan pengalaman lengkap dalam menikmati hidangan daerah khas Sunda.
Selain makanan utama, ada juga beragam jenis kudapan tradisional seperti pisang goreng sunda, tape goreng, pisang bakar, dan kudapan lainya.
Bagaimana nih Sahabat Farah, sudah terbayang betapa nyaman dan nikmatnya kulineran di Talaga Sampireun Menteng, bukan?
KOMENTAR ANDA