IKATAN Dokter Indonesia (IDI) merekomendasikan cara aman agar pasien diabetes bisa tetap menjalankan ibadah puasa. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua IDI Surabaya Jongky Hendro Prayitno dalam webinar nasional, Jumat (24/3/2023).
# Menyusun perencanaan minum
Untuk menghindari dehidrasi, penderita diabetes harus menyusun perencanaan minum di waktu sahur. Salah satunya dengan tidak mengonsumsi teh dan kopi yang bisa membuat sering buang air kecil.
# Menyusun pemeriksaan glukosa darah
Pasien diabetes perlu memeriksakan glukosa darah pada jam-jam puasa dan di luar jam puasa untuk memastikan kadar gula dalam darah. Disarankan untuk memeriksanya pada pukul 2 siang atau pukul 3 sore. Jika ternyata kadar gula berada di bawah 70, dokter biasanya mengimbau untuk segera berbuka puasa.
# Bijak memilih makanan
Penderita diabetes harus memilih makanan yang tidak menyebabkan hiperglikemi (kondisi Diabetes Militus lebih dari 300 miligram per desiliter) atau hipoglikemi (kadar gula dalam darah di bawah kadar normal). Caranya adalah memilih makanan yang tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah kalorinya.
Dokter menganjurkan karbohidrat kompleks seperti roti dan nasi merah untuk dikonsumsi dalam waktu sedekat mungkin dengan subuh agar tidak terlalu lapar hingga makan berlebihan saat berbuka puasa. Hal itu juga untuk menghindari komplikasi di kemudian hari.
# Cerdas memilih waktu untuk aktivitas fisik
Pasien diabetes tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang berat selama berpuasa yang berpotensi membuat kadar gula turun drastis hingga akhirnya menyebabkan hiperglikemi. Berbeda dengan orang tanpa diabetes yang dapat memecah lemak saat gula darah drop sehingga bisa menjadi lebih kurus.
# Memperhatikan konsumsi obat
Penderita diabetes harus tetap memperhatikan aturan konsumsi obat diabetesnya dan tidak abai pada potensi risiko saat berpuasa. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kesiapan fisik dalam menjalankan puasa Ramadan.
KOMENTAR ANDA