Humza Yousaf/AFP
Humza Yousaf/AFP
KOMENTAR

HUMZA Yousaf akan menjadi pemimpin Muslim pertama di Skotlandia setelah persaingan super ketat untuk menggantikan Nicola Sturgeon. Yousaf terpilih sebagai ketua partai berkuasa, Partai Nasional Skotlandia (SNP), setelah unggul 52 persen atas Kate Forbes dalam pemungutan suara parlemen yang digelar Senin (27/3/2023).

Di usia yang terbilang muda, 37 tahun, Yousaf menghadapi tugas berat untuk menyatukan SNP dan menjadi First Minister (setingkat Perdana Menteri) di pemerintahan semi otonom Skotlandia.

Kemenangan Yousaf dalam pemungutan suara kepemimpinan SNP menandakan bahwa partai tersebut tidak akan meninggalkan kebijakan progresifnya.

Di sisi lain, dia juga harus menyatukan partai setelah kampanye kepemimpinan yang brutal yang mengungkap perpecahan di antara para kandidat terkait pendekatan mereka terhadap masalah kemerdekaan dan sosial. Hal ini menjadi krusial untuk mencapai tujuan bersama.

"Kita akan menjadi generasi yang memberikan kemerdekaan untuk Skotlandia," kata Yousaf di Edinburgh setelah pengumuman kemenangannya.

Siapa Humza Yousaf?

Ayah Yousaf berasal dari Pakistan dan datang ke Skotlandia pada 1960-an, sedangkan ibunya lahir di Kenya dari keluarga keturunan Asia Selatan. Yousaf memiliki seorang anak dengan istri keduanya dan juga putri tiri.

Yousaf lahir di Glasgow dan memiliki gelar sarjana politik dari University of Glasgow. Setelah lulus, dia bekerja sebagai pembantu Anggota Parlemen Skotlandia (MSP) sebelum terpilih sebagai MSP pada tahun 2011.

Sebagai seorang republikan, Yousaf mengatakan Skotlandia yang merdeka harus mempertimbangkan untuk lepas dari monarki. Dia bahkan mengatakan kepada surat kabar National, "Mari kita benar-benar, dalam lima tahun pertama, mempertimbangkan apakah kita harus beralih dari monarki menjadi negara dengan kepala pemerintahan terpilih."

Yousaf pertama kali ditunjuk sebagai menteri junior pada tahun 2012, menjadi orang termuda dan etnis minoritas pertama yang diangkat ke pemerintahan Skotlandia. Dia bergabung dengan kabinet pada 2018 sebagai Sekretaris Kehakiman dan menjadi Menteri Kesehatan pada Mei 2021.

Yousaf mendapat kecaman karena rekornya sebagai Menteri Kesehatan, dengan Audit Skotlandia mengatakan bulan lalu bahwa sistem perawatan kesehatan menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan pemerintah Skotlandia perlu lebih transparan tentang kemajuan yang dicapai dan yang tidak tercapai.

Di antara kecaman tersebut adalah tentang buruknya target pelayanan empat jam pertama di unit IGD, dengan ratusan ribu warga yang tertahan akibat prosedur rumah sakit, seperti janji temu pasien rawat jalan juga tes diagnostik.

Menyikapi kemenangannya, Yousaf mengatakan dia mencoba menghadirkan pemerintahan yang dipercaya rakyat sekaligus ingin meyakinkan mereka yang masih ragu-ragu tentang ide kemerdekaan Skotlandia.

“Ada lebih banyak pekerjaan untuk meyakinkan banyak orang. Dan karena itulah saya berdiri di sini,” tegas Yousaf, seperti dilaporkan Reuters.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News