Bersama peserta talkshow dan Kepala Badan Kebijakan Fiksal, Kementrian Keuangan RI. Febrio Kacaribu, S.E., MIDEC, Ph.D/LSPR
Bersama peserta talkshow dan Kepala Badan Kebijakan Fiksal, Kementrian Keuangan RI. Febrio Kacaribu, S.E., MIDEC, Ph.D/LSPR
KOMENTAR

FAKULTAS Bisnis LSPR dan Pusat Studi ASEAN di LSPR Institute of Communication & Business yang bernama Centre for ASEAN Public Relations Studies (CAPRS) bersama ASEAN Public Relations Network (APRN), menggelar talkshow ASEAN Talks back to back ASEAN SPOT ke #16.

Berkaitan dengan momentum Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023, talkshow yang merupakan rangkaian dari kuliah umum, diselengarakan guna mengedukasi mahasiswa/i terkait “Indonesia Menjawab Tantangan Era Digital Economy di ASEAN & Global.”

Dalam kuliah umum ini membahas bagaimana upaya Indonesia sebagai ASEAN Chair 2023 dalam menjawab tantangan era digital economy di ASEAN dan Global, sehingga Indonesia mampu menjadi kawasan yang kuat, inklusif serta memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dekan Fakultas Bisnis LSPR Yuliana R Prasetyawati, MM mengatakan, momentum Indonesia sebagai Ketua ASEAN periode 2023 perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh perguruan tinggi untuk mewujudkan peningkatan peran dan kepemimpinan Indonesia di ASEAN, serta meningkatkan kesadaran generasi muda akan ASEAN.

“Saat ini kita sudah memasuki era digital ekonomi dan Indonesia merupakan salah satu negara terbesar yang mempunyai potensi itu di Asia Tenggara. Ini harus dimaksimalkan dan pentingnya bagi mahasiswa/I fakultas bisnis untuk memahami potensi dan tantangan digital ekonomi di Indonesia, sehingga kalian bersama-sama dapat merealisasikannya,” kata Yuliana yang juga Head of LSPR CAPRS.

Penyerahan plakat kepada Kepala Badan Kebijakan Fiksal, Kementrian Keuangan RI. Febrio Kacaribu/LSPR

Indonesia memiliki target dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% di tahun ini. Karena itu, menurut Wakil Rektor III Taufan Teguh Akbari, PhD, Gen z dan Gen Neo Alpha merupakan generasi yang akan memiliki peran penting dalam membangun dan menghadapi Indonesia 2045.

Oleh karena itu diharapkan para Generasi tersebut memiliki kecenderungan untuk dapat memahami isu global dan dapat berpikir kritis dalam memahami logika global serta bersaing secara internasional.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan RI Febrio Kacaribu, SE, MIDEC, PhD kemudian memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi ekonomi Indonesia yang sempat mengalami guncangan akibat adanya pandemi COVID-19 dan Perang Rusia dengan Ukraina, yang memengaruhi disrupsi rantai pasok, krisis energi dan pangan, munculnya inflasi dan kenaikan suku bunga serta pengetatan pada likuiditas.

Meskipun demikian, pemerintah tetap memiliki komitmen yang erat untuk dapat menjaga kualitas hidup masyarakat agar dapat beradaptasi dengan perubahan ekonomi yang ada.

“Kita dapat merespon tantangan ekonomi digital dengan cara mempercepat akses pemangku kepentingan pada pemanfaatan ekonomi digital yang terbagi menjadi UMKM, nelayan dan petani, The Next Indonesian Unicorn, dan juga E-commerce. Ekonomi digital negara Asean diprediksikan akan terus tumbuh dengan dukungan penetrasi internet yang relatif tinggi,” ujar Febrio.

Saat ini, Indonesia menunjukan perannya dalam global leadership melalui ASEAN Chairmanship 2023 dan menyusun strategi yang berhubungan langsung pada pilar ekonomi, yaitu Recovery-Rebuilding, Digital Economy, dan Sustainability.




Tempo Scan 100% Indonesia "Kembalikan Senyum Bayi dan Anak Palestina": Aksi Nyata Membela Kesetaraan dan Kemanusiaan

Sebelumnya

Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E