Michel Ayoub menabuh genderangnya membangunkan warga untuk sahur/Net
Michel Ayoub menabuh genderangnya membangunkan warga untuk sahur/Net
KOMENTAR

WARGA muslim Arab di Acre, Israel memiliki tradisi unik setiap bulan Ramadhan.

Tradisi musaharati  atau membangunkan warga untuk bersantap sahur pun terjadi cukup lama di Acre. Kebiasaan itu sudah berlangsung sejak masa Kekhalifahan Fatimiyah sembilan abad yang lalu.

Pada waktu itu, musaharati diperlukan untuk membangunkan orang agar sahur saat Ramadan karena belum ada jam beralarm atau pengeras suara di masjid.

Sekitar 28 persen penduduk Acre merupakan warga Arab Israel. Mereka dulunya warga Palestina yang menetap di kota itu setelah tahun 1948. Sebagian besar penduduk Kota Acre adalah muslim.

Michel Ayoub, menjadi orang yang menjalankan tradisi musaharati di kota tua itu. Dia menabuh gendangnya setiap menjelang subuh sejak belasan tahun silam. Hal ini menjadi istimewa, lantaran Ayoub sang musharati penganut nasrani.

Sejak pukul 02.00 dini hari di setiapbulan Puasa, Ayoub mengenakan pakaian adat Suriah dari ujung rambut sampai ujung kaki mulai membangunkan umat muslim untuk bersahur.

"Saya melihatnya sebagai langkah yang menyatukan orang dan melambangkan persekutuan dan hidup bersama dalam komunitas," ujar Ayoub seperti dilansir Haaretz.com.

Dia pun mengaku tidak pernah mendapat pandangan negatif dari umat muslim di Acre.

"Semua orang hormat dan mendorong. Saya melewati beberapa kota di daerah ini, tidak hanya Acre. Saya melewati kota saya, desa Makr, desa berdekatan Jadeida dan juga Abu Snan. Kadang-kadang saya menerima undangan untuk tur ke desa-desa lain," kata dia.

Dalam beberapa tahun terakhir Ayoub juga menerima undangan ke luar negeri. Sebuah saluran televisi Arab baru-baru ini melaporkan adanya masharati Kristen di Galilea. 

"Mungkin hal itu mendapat lebih banyak makna  karena bencana dan perang yang sedang berlangsung di wilayah kami sekarang," kata dia. "Mereka harus melihat bahwa tidak perlu untuk membantai satu sama lain. Ini mungkin untuk hidup bersama."




Andi Arief Lewati Masa Kritis Setelah Transplantasi Hati: Sepenggal Kisah Inspiratif dari RS Apollo New Delhi

Sebelumnya

“Glancing” Picu Tren Digital Baru di Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon