KREATIVITAS tanpa batas, begitu kira-kira yang bisa digambarkan dari tren fesyen saat ini. Mendukung sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan, para desainer terus menggali ide untuk menemukan model dan bahan material yang bisa dieksplorasi lebih jauh.
Adalah brand fesyen asal Paris, Coperni. Mereka menciptakan tas dari material luar angkasa dan harganya dibandrol hingga ratusan juta rupiah.
Tas tangan model hobo ini terbuat dari meteorit asli berusia ribuan tahun. Mini Meteorite Swipe Bag, begitu tas tersebut diberi nama. Dibentuk dari resin dan batu bulan yang jatuh ke Bumi 55.000 tahun lalu, ditemukan pada 1968 di selatan Perancis.
Mini Meteorite Swipe Bag adalah bagian dari koleksi musim gugur-musim dingin 2023 Coperni, yang ditampilkan awal Maret lalu di Paris Fashion Week.
Berukuran sembilan inci dari atas tali ke bawah, Coperni menyebut bahwa tas ini dirancang dengan menggabungkan unsur arkeologi, desain, seni klasik dan primitif. Diproduksi secara terbatas karena sumber daya alamnya pun tidak banyak, tas meteorit ini dijual seharga 40,000 euro atau sekitar Rp 653 juta.
Pengerjaan tas dilakukan secara handmade, sehingga setiap produk bentuknya bisa berbeda antara yang satu dengan yang lain. Untuk menjamin orisinalitas, setiap produk akan dilengkapi dengan sertifikat keaslian.
“Meteorit akan diambil satu per satu untuk setiap pesanan dan bisa berasal dari lokasi yang berbeda-beda, tergantung tempat di mana meteorit jatuh ke Bumi,” jelas Coperni di situs resminya.
Uniknya, meskipun terbuat dari batu meteorit, tas ini tidak seberat yang dikira, hanya sekitar 1,8 kg. Tas batu langka ini dibuat menggunakan tangan, rancangan desainer asal Italia, oleh para perajin di perusahaan produsen tas ternama, Semar.
Kreasi terbaru Coperni ini mengundang beragam reaksi dari netizen. Sebagian memuji sebagai produk yang ikonik, tak sedikit pula yang mengolok-olok dan menyebutnya 'tas belanja dari the Flinstones'.
Meteorit sendiri merupakan sisa-sisa objek meteor, bisa berasal dari meteoroid, komet atau asteroid dari luar angkasa. Pada proses jatuhnya benda luar angkasa ke Bumi, mereka masuk ke atmosfer tapi tidak habis terbakar.
KOMENTAR ANDA