Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

Bahasa Indonesia akan menjadi bahasa ke-13 dari buku-buku hasil karya dan kampanye deradikalisasi internasional yang dilakukan Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.

"Al Azhar Observatory for Vombating Extremism (AOVE) akan melakukan kerja sama yang salah satu programnya menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa atas hasil karya, buku dan kampanye deradikalisasi internasional di Al Azhar," kata Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur Profesor Mas'ud Said dalam silaturahmi pengurus ISNU Jatim di Surabaya, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (8/4/2023).

Mas'ud menjelaskan perhatian Universitas Al Azhar itu menunjukkan kepada dunia tentang peran penting Indonesia dalam penguatan moderasi beragama.

"Kini, dunia memperhatikan apa yang dilakukan Indonesia dan NU dalam moderasi beragama, apalagi Indonesia juga merupakan negara demokrasi terbesar ke-empat di dunia, sehingga peran Indonesia sangat layak menjadi pertimbangan," katanya.

Mas'ud Said juga menekankan pentingnya penelitian kerja sama BRIN, penguatan Halal Industri dan Penyembelihan Halal, dan penguatan peran profesional ISNU Jatim dalam berbagai bidang, baik pemerintahan, lembaga pendidikan, swasta, maupun bidang lain.

"Dalam bidang apapun, kalangan ISNU harus mengembangkan prinsip NU yakni al-muhafadhotu 'ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah (memelihara yang lama/tradisi yang baik dan mengambil yang baru/modernitas yang lebih baik)," katanya.




Andi Arief Lewati Masa Kritis Setelah Transplantasi Hati: Sepenggal Kisah Inspiratif dari RS Apollo New Delhi

Sebelumnya

“Glancing” Picu Tren Digital Baru di Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon