ADA yang menarik saat pelantikan Perdana Menteri Skotlandia Humza Yousaf, di parlemen Skotlandia, 28 Maret 2023 kemarin. Sang istri Nadia El Nakhla, berhasil mencuri perhatian publik dengan pakaian warisan tradisional Palestina, Tatreez.
Tatreez dalam bahasa Arab berarti bordiran atau jahitan. Dan memang, Tatreez merupakan pakaian yang dijahit tangan oleh wanita-wanita Palestina. Terdiri dari sulaman tusuk silang, pakaian ini dianggap sebagai bagian dari identitas nasional Palestina dan sarana untuk melestarikan warisan budaya rakyat Palestina.
Mengenakkan baju tradisional ini juga bisa berarti mengekspresikan penolakan atas pendudukan Israel di Pelastina.
El-Nakhla hadir di acara itu untuk mendampingi suaminya menandatangani formulir konfirmasi sebagai kepala pemerintahan Skotlandia. Yousaf telah mencetak sejarah pada bulan lalu dengan menjadi muslim pertama dan etnis minoritas pertama yang menjadi ketua sebuah partai politik di Inggris.
Yousaf saat ini menjabat sebagai Ketua Partai Nasional Skotlandia (SNP) menggantikan Nicola Sturgeon yang mengundurkan diri. Sedangkan El Nakhla, adalah anggota dewan SNP di Dundee, yang lahir di Skotlandia dari seorang ayah Palestina dan telah menjadi sosok yang sangat vokal dalam mendukung perjuangan Palestina dan tetap berhubungan dengan keluarganya di Gaza.
Saat pelantikan sebagai Menteri Pertama dan Penjaga Lambang Skotlandia keenam di Pengadilan Sesi di Edinburgh, Yousaf juga mengenakan jaket salwar kameez hitam, asli Pakistan.
Menjadi pemimpin Muslim dan etnis minoritas pertama di negara tersebut, ia juga mendukung kemerdekaan Skotlandia dari Inggris Raya.
Sebelumnya pada 2019, seorang anggota kongres di Amerika Serikat Rashida Tlaib, yang punya keturunan Palestina, tampil menggunakan pakaian tradisional dalam acara pengambilan sumpah jabatan di Washington DC. Sikap Tlaib itu mendorong tagar di Twitter #TweetYourThobe. Dia juga mengenakkan pakaian tradisional Palestina thobe saat pidato kenegaraan mantan Presiden Donald Trump 2020.
KOMENTAR ANDA