Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

KOREA Selatan sedang naik pamor. Setiap kali mendengar negara itu disebut, yang terlintas di benak sebagian besar penduduk Indonesia adalah aktris dan aktor Korea yang ganteng dan cantik. Drama-dramanya yang menarik dan lagu-lagunya yang enerjik.

Pastinya sempat terlintas di pikiran, “Kira-kira, kapan ya bisa ke Korea Selatan, bertemu dengan para aktris drakor dan penyanyi-penyanyi hits di sana?”

Nah, kesempatan untuk pergi dan menetap di Korea Selatan terbuka lebar, nih Sahabat Farah. Menurut kabar yang beredar, beberapa perusahaan di Korea Selatan sedang mencari tenaga-tenaga ahli asal Indonesia. Jadi, kamu bisa pergi ke Negeri Ginseng itu bukan hanya sebagai pelancong, tetapi pekerja yang punya waktu menetap lebih lama.

Senin (10/4) kemarin, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui program pelatihan vokasi antara Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas), Kemnaker, dengan Hyundai Heavy Industry (HHI), di Kantor Kemnaker Jakarta. 

MoU antara Ditjen Binalavotas dan HHI ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Menaker ke Korea Selatan pada 2022.

Menaker Ida menjelaskan, ruang lingkup dari MoU antara Binalavotas dan HHI ditekankan pada pengembangan pelatihan vokasi dan sertifikasi dalam bidang kejuruan las, listrik, serta pengecatan dengan menggunakan standar HHI yang nantinya dilakukan di Balai  Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP). 

Ia menuturkan, sebagai implementasi awal dari MoU ini, akan diselenggarakan piloting program pelatihan kejuruan las di BBPVP Serang dengan peserta sebanyak 50 orang.

“Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan para lulusan dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja terampil untuk ditempatkan di HHI atau anak perusahaannya di Korea Selatan,” ujar Iad dalam siaran pers-nya. 

Ditambahkan, tenaga kerja terampil pada umumnya telah mengikuti pelatihan sesuai sektor yang mereka minati, dan memiliki sertifikasi dari lembaga yang berwenang. Dengan keterampilan yang tersertifikasi tersebut, para tenaga kerja siap dalam mendukung perkembangan usaha HHI. 

“Mereka memiliki sertifikasi secara nasional untuk membuktikan bahwa mereka kompeten dan layak pada suatu pekerjaan tertentu,” demikia Ida Fauziyah.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News