Ilustrasi
Ilustrasi
KOMENTAR

BEBERAPA hari terakhir, cuaca di beberapa wilayah Indonesia terlihat sangat terik. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), indeks UV sinar matahari di sejumlah wilayah Tanah Air sedang mencapai kategori ekstrem, utamanya pada pukul 09.00 hingga 13.00.

Penyebabnya adalah posisi semu matahari di bulan April masih ada di sekitar ekuator dan menunjukkan fase gerak semu ke utara hingga Juni nanti. Inilah yang membuat sinar matahari terpancar lebih maksimal ke wilayah Indonesia.

Sinar UV pada Minggu (9/4) mulai memancar panas pada pukul 09.00. Di wilayah timur terpantau berstatus ekstrem atau sangat berbahaya. Di wilayah tengah hingga barat pun sudah mulai akan intens terkena ultraviolet.

Puncak sinar UV pada akhir pekan lalu terjadi cukup lama, dari pukul 10.00 sampai 13.00. Secara bergantian, wilayah Indonesia bagian tengah, barat, dan timur akan kebagian paparan sinar UV dengan status ekstrem.

Untuk itu, warga disarankan tidak berada di luar ruangan dalam waktu yang lama. Selalu siap sedia tabir surya dan mengenakan pakaian tertutup, agar terlindungi dari bahaya matahari.

Jika tidak, sinar UV ekstrem akan mengakibatkan kerusakan kulit dan mata. Kulit bisa terbakar dalam hitungan menit. Untuk itu, sebaiknya terus berada di dalam ruangan jika tak mendesak harus keluar.

Sementara itu, Ketua Indonesia Hydration Working Group Dr dr Diana Sunardi, MGizi, SpGK menjelaskan, di tengah cuaca ekstrem ini ada baiknya untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh untuk menghindari dehidrasi.

Kebutuhan air putih masing-masing usia berbeda-beda, misalnya:

  • Anak 4-6 tahun: 6 gelas atau setara dengan 1,2 liter per hari.
  • Anak 7-12 tahun: 7 gelas atau setara dengan 1,5 liter per hari.
  • Laki-laki di atas usia 12: 8 gelas atau setara dengan 2 liter per hari.
  • Perempuan di atas 12 tahun: 7 gelas atau setara 1,8 liter per hari.
  • Ibu hamil: 9 gelas atau setara 2,1 liter per hari.
  • Ibu menyusui: 13 gelas atau setara 2,5 liter per hari.
  • Lansia: 6 gelas atau setara 1,5 liter per hari.

Jadi, jangan abaikan kebutuhan cairan tubuh, apalagi di musim cuaca ekstrem seperti sekarang.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News