Jadi objek penelitian ilmuwan dan psikolog tentang hidup sendiri di bawah tanah/ Getty Images
Jadi objek penelitian ilmuwan dan psikolog tentang hidup sendiri di bawah tanah/ Getty Images
KOMENTAR

SEORANG perempuan Spanyol bernama Beatriz Flamini keluar dari gua yang berada 230 kaki di bawah tanah setelah hidup di sana selama lebih dari 500 hari pada Jumat (14/4/2023).

Beatriz mulai menjalani hidup di bawah tanah sejak November 2021. Hal ini adalah bagian dari proyek yang memberi kesempatan bagi para ilmuwan dan psikolog untuk menyelidiki dampak hidup sendirian, berada di bawah tanah (tidak mengetahui apa yang terjadi di dunia), untuk waktu yang lama, termasuk mencari tahu tentang efek circadian rhythm (ritme sirkadian) alias siklus jam biologis tubuh manusia.

Ia tidak berkomunikasi lewat jalur apa pun, baik pertemuan langsung dengan orang lain maupun akses komunikasi telepon dan internet. Akibatnya, Beatriz tidak tahu sama sekali tentang terjadinya berbagai peristiwa besar dunia. Termasuk, tidak mengetahui bahwa Ratu Elizabeth II telah meninggal dan invasi Rusia ke Ukraina telah berjalan lebih dari satu tahun.

“Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi di dunia,” ujar Beatriz saat konferensi pers setelah kembali ke permukaan di Granada, selatan Spanyol.

Meski demikian, media Spanyol melaporkan bahwa prestasi Beatriz mencetak rekor dunia baru untuk jumlah waktu yang dihabiskan di bawah tanah belum bisa segera dikonfirmasi.

Penyebabnya adalah saat memasuki 300 hari, dia sempat terpaksa menghentikan tantangan selama delapan hari karena masalah teknis. Namun dia tetap sendirian di tenda tanpa kontak manusia selama waktu itu, seperti dilaporkan kantor berita Spanyol EFE.

Masuk ke gua di usia 48 tahun, Beatriz yang merupakan seorang pendaki gunung kini telah berusia 50 tahun.

Media Spanyol menyebutkan perempuan itu menghabiskan hari-harinya dengan membaca, menulis, menggambar, merajut, serta mendokumentasikan perkembangannya dengan dua kamera GoPro.

Beatriz juga mengatakan bahwa sebuah tim mengantarkan makanan dan membuang sampah tanpa pernah berpapasan dengannya.

Beatriz menjelaskan bahwa dia berhenti mencoba menghitung berapa lama dia berada di dalam gua setelah beberapa waktu. Dia menghabiskan sebagian besar hari-harinya dalam kesunyian. Dia hanya berbicara saat merekam video dan mulai mengalami semacam halusinasi pendengaran.

Dalam satu videonya, Beatriz mengatakan bahwa waktu tidak berlalu lebih cepat atau lebih lambat. “Waktu tidak berlalu karena selalu jam empat pagi,” katanya.

Dia berpikir telah menghabiskan sekitar 160 hingga 170 hari di bawah tanah. Karena itulah dia terkejut ketika tim datang untuk menemukannya di akhir percobaan yang telah berlangsung lebih dari 500 hari!

"Saya pikir mereka datang untuk menyuruh saya pergi karena sesuatu telah terjadi di luar," ungkapnya.

Sebuah rumah produksi siap membuat film dokumenter tentang pengalaman Beatriz hidup 230 kaki di bawah tanah. Mereka akan menggunakan rekaman video harian Beatriz sebagai materi utamanya.

Dari banyak tantangan yang dia hadapi, termasuk serbuan lalat, Beatriz tampak menyukai tantangan hidup di bawah tanah. Apakah dia tidak pernah mempertimbangkan untuk menyerah dan berhenti?

“Sama sekali tidak, saya sebenarnya bahkan tidak ingin pergi dari gua,” pungkas Beatriz.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News