WARGA Kota Padang ramai-ramai mengungsi ke tempat yang lebih tinggi setelah BMKG mengumumkan peringatan potensi tsunami akibat gempa magnitude 6,9 (awalnya disebut 7,3) yang tercatat di lokasi 177 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai, Selasa (25/4/2023) sekitar pukul tiga dinihari. Namun peringatan dini tsunami tersebut telah berakhir pada Selasa pagi.
Gempa yang terasa pada Selasa itu membuat warga di jalan Bypass Koto Tangah, Padang, Sumatra Barat ramai-ramai melakukan evakuasi mandiri pascagempa.
Pada Selasa pagi, BPBD Padang Pariaman belum mendapat informasi tentang kerusakan. BPBD juga tidak mendapatkan laporan kerusakan dari pemerintah Nagari dan Kecamatan yang ada di Padang Pariaman.
Hal senada juga disampaikan Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB yang hingga Selasa pagi belum mendapatkan informasi seputar kerusakan infrastruktur maupun rumah-rumah warga di Kota Padang dan sekitarnya.
Guncangan akibat gempa terjadi sekitar 30 detik membuat barang-barang di atas meja berjatuhan, lampu bergoyang, dan dinding rumah berderik. Tak pelak warga pun berhamburan keluar rumah saat gempa terjadi. Kemacetan sempat terjadi di beberapa titik karena warga berebutan keluar menuju lokasi aman.
Warga juga ramai-ramai menuju shelter dan tempat yang lebih tinggi serta menjauhi pantai setelah ada peringatan tsunami dari BMKG. Namun setelah peringatan berakhir, warga pun kembali ke wilayah tempat tinggal mereka.
KOMENTAR ANDA