Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

KASUS perselingkuhan yang terjadi pada penyanyi Virgoun, diungkap secara gamblang oleh sang istri, Inara Rusli. Meski mengaku sakit dengan perlakuan suami, namun Inara memilih untuk tetap bertahan, entah sampai kapan.

Bagi sebagian netizen, apa yang dilakukan Inara bisa jadi dianggap sebagai hal yang bodoh. Tetapi, ahli mengatakan ada hal positif yang bisa dibangun dari pilihan untuk tetap bertahan usai pasangan mendua.

Menjaga komitmen dalam sebuah pernikahan memang bukan hal yang mudah. Nytimes.com menulis, istri kerap menjadi korban perselingkuhan meskipun tidak sedikit pula yang melakukannya. Namun kebanyakan dari mereka, apalagi yang telah memiliki anak, memilih untuk tetap bertahan, karena meskipun mengalami sakit luar biasa dan depresi yang tidak dapat dihindari, secara psikologis mereka lebih stabil.

Perempuan yang telah memiliki anak akan melibatkannya dalam mengambil keputusan. Mereka juga memiliki karakter yang lebih dewasa. Meski begitu, kebahagiaan dalam sebuah hubungan sudah tidak ada lagi.

Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa pasangan yang pulih dari badai perselingkuhan bisa memunculkan kekuatan baru dalam hubungannya. Untuk memulihkan hubungan itu, perempuan perlu komitmen lebih dari suami.

Meski tidak lagi bahagia, seorang istri cenderung mendapatkan kedewasaan. Ia bisa mengatur emosi lebih baik dan mengandalkan kesuksesan anak-anak untuk kebahagiaannya.

Istri yang memilih bertahan dengan perselingkuhan biasanya memiliki kehidupan sosial yang baik dan pekerjaan yang sibuk. Tapi tetap saja, seorang istri hanya akan memaklumi satu kali kasus perselingkuhan.

Lalu, apa yang perlu dilakukan saat memilih untuk bertahan dari perselingkuhan?

1. Jujur

Memendam perasaan membuat korban perselingkuhan rentan mengalami depresi karena kesedihan yang mendalam. Jadi, jujurlah mengenai apa yang sedang dirasakan dan penting bagi pelaku untuk mendengarkan serta memahami setiap keluh kesah pasangan.

2. Buat peraturan baru

Istri bisa membuat peraturan baru, agar selalu siap sedia menjawab telepon meski tidak ada percakapan penting. Buat pula kesepakatan untuk dapat melihat dan mengecek isi ponsel serta aktivitas online lainnya.

3. Berbagi tanggung jawab

Sadarilah bahwa masing-masing memiliki tanggung jawab yang sama untuk membangun hubungan yang lebih baik lagi di masa depan.

Jika ketiga kesepakatan itu tidak dapat dilakukan oleh pasangan, maka tidak ada lagi alasan untuk mempertahankan kebersamaan.




Masakan Mudah Gosong, Sudahkah Bunda Lakukan 6 Langkah Ini?

Sebelumnya

Tips Menikmati Akhir Pekan ‘Anti-Boring’ Bersama Keluarga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family